Mohon tunggu...
Aryadana A
Aryadana A Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

E-Sport dan Otomotif

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Psikososial Anak Usia Dini

27 Desember 2022   12:09 Diperbarui: 27 Desember 2022   12:33 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Perkembangan Psikososial Anak Usia Dini 

Abstrak

Perkembangan psikososial perlu mendapat perhatian serius karena sangat mempengaruhi perkembangan anak selanjutnya, menentukan anak dalam bersikap, mengambil keputusan di masa  depan.  Perkembangan  psikososial  membutuhkan  stimulus  dan  rangsangan  yang tepat  agar  berkembang  secara  optimal. Perkembangan psikososial juga dapat dipengaruhi dari faktor lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.

Pembahasan

Perkembangan psikososial merupakan perkembangan yang berkaitan dengan emosi, motivasi dan perkembangan pribadi manusia serta perubahan dalam bagaimana individu berhubungan dengan orang lain. Biasanya pada masa prasekolah anak mulai melewati tahap ini. Ketika anak mulai memasuki usi-usia sekolah, anak sudah mulai bisa bersosialisasi dengan orang-orang di sekitarnya. Perkembangan psikososial sangat penting bagi anak dan perlu perhatian yang serius karena dapat mempengaruhi perkembangan anak dan menentukan cara bersikap anak. (Agustia et al., 2021, p. 1). Oleh karena itu anak-anak perlu diperhatikan secara sungguh-sungguh. 

Akan tetapi sebagai makhluk sosial yang paling rentan dan lemah, pergaulan dari lingkungan di sekitarnya sangat memberikan pengaruh yang luar biasa terhadapa anak. Lansdown  (2005:50)  mengatakan bahwa  anak  sejak  lahir  sudah  mulai mengembangkan  keahlian  dan kemampuannya untuk berpartisipasi. Hal ini juga dikatakan oleh  Hart  (1992:70)  bahwa sejak  usia  dini,  anak  mencoba  untuk memahami  bagaimana mereka dapat berpartisipasi  secara bermakna di  dalam masyarakat.  

Hal  ini  terjadi  karena anak memiliki  kemampuan  dalam  membangun secara aktif dunia kognitif  mereka sendiri (Piaget  dalam  Santrock,  2007:48). Anakanak menyesuaikan pemikiran mereka untuk menguasai  gagasan-gagasan baru karena informasi  tambahan  akan  menambah pemahaman mereka terhadap dunia.  Begitu juga  Vgotsky  dalam  Santrock  (2007:50) yang  juga mengatakan bahwa anak secara aktif  menciptakan pengetahuan mereka sendiri.

Erikson menyatakan mengenai teori perkembangan psikososial menjadi 8 tahapan. 8 tahapan tersebut yaitu,

1. Tahap percaya versus tidak percaya (0-1 tahun)

2. Tahap kemandirian versus rasa malu (1-3 tahun )

3. Tahap inisiatif versus rasa bersalah (4-6 tahun)

4. Tahap rajin versus rendah diri (6-12 tahun)

5. Tahap identitas versus kebingungan peran (12-18 tahun)

6. Tahap keintiman versus pemisahan (masa dewasa)

7. Tahap generasi versus penghentian (masa dewasa pertengahan)

8. Tahap integritas versus keputusasaan (masa dewasa lanjut)

Perkembangan anak tidak hanya dipengaruhi dari lingkungan saja aka tetapi lingkungan keluarga menjadi salah satu faktor perkembangan tersebut. (Suharto et al., 2018, pp. 2--3)

Daftar Pustaka

Agustia, D. R., Setyaningsih, W., & Suharno, B. (2021). Perkembangan Psikososial Anak Usia 3-4 Tahun di Daycare. Aulad: Journal on Early Childhood, 3(3), 149--154. https://doi.org/10.31004/aulad.v3i3.75

Suharto, M. P., Mulyana, N., & Nurwati, N. (2018). PENGARUH TEMAN SEBAYA TERHADAP PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ANAK TKI DI KABUPATEN INDRAMAYU. Focus: Jurnal Pekerjaan Sosial, 1(2), 135. https://doi.org/10.24198/focus.v1i2.18278

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun