Banyak orang yang cenderung membeli handphone baru karena ada seri yang lebih baru, padahal handphone yang lama masih bisa digunakan dan tidak ada kerusakan apapun. Selain itu misalkan masih memiliki banyak baju di lemari yang bagus, akan tetapi setiap bulannya selalu beli baju baru.
Padahal, jika kita tidak terlalu sering membeli barang yang baru dan mencoba mendaur ulang barang yang masih bisa digunakan, kita juga termasuk menyelamatkan bumi lho. Contohnya handphone, ketika kita terbiasa berganti handphone kita akan mencegah meluasnya pertambangan timah yang menyebabkan kerusakan hutan dan lain sebagainya.
Selain itu coba bayangkan jika kita sering membuang barang-barang yang masih dapat digunakan. Akan semakin banyak sampah yang menumpuk di Tempat Pembuangan Sampah (TPS), dan pada akhirnya pencemaran dan polusi air maupun tanah akan semakin besar.
TIDAK ADA SALAHNYA MENJADI KAUM MINIMALISM
Pada akhirnya, menjadi seseorang yang berfilosofi hidup minimalism tidaklah salah. Paling yang merasa dirugikan adalah para pelaku usaha besar yang targetnya adalah orang-orang hedon dan super boros hehe. Justru menjadi seseorang yang bergaya hidup minimalis akan sangat membantu kehidupan kita, orang lain, serta alam sekitar.
Kita akan lebih mudah mengelola keuangan baik pemasukan maupun pengeluaran; kita tidak akan dipusingkan dengan saldo rekening kita yang kosong selama kita masih bekerja; kita bisa gunakan uang yang tersisa untuk membantu orang lain yang membutuhkan; hidup kita tidak penuh dengan ancaman dan tekanan; serta bahkan kita akan turut serta berkontribusi dalam menjaga kelestarian alam dan lingkungan.
Tapi sekali lagi saya katakan bahwa menjadi seorang minimalism bukan berarti kita hidup kekurangan dan pas-pasan sampai makan sehari-hari hanya nasi dan sambal. Tetapi bagaimana cara kita mengelola ego dan keinginan kita agar bisa tersalurkan untuk hal-hal yang bermanfaat dan urgent.
Jadi, apakah kalian tertarik untuk menjadi kaum minimalism? Selamat mencoba..
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H