Mohon tunggu...
Arya DwiPangga
Arya DwiPangga Mohon Tunggu... Foto/Videografer - MAHASISWA UMM

Mahasiswa UMM 2017 Tinggal di Malang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mahasiswa UMM Terjun ke Desa untuk Edukasi Covid-19 di Era Kebiasaan Baru

21 Oktober 2020   16:39 Diperbarui: 21 Oktober 2020   17:11 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Universitas Muhammadiyah Malang saat ini sedang membuka program Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM). PMM ini merupakan kegiatan pengabdian yang direkomendasi oleh pihak kampus bagi mahasiswa semester 7. 

Pengabdian ini hampir mirip dengan program Kuliah Kerja Nyata (KKN), hanya saja ada perbedaan pada program pelaksanaan dan ruang lingkup kegiatan pengabdian yang semakin kecil. 

Kelompok 25 periode 12 adalah salah satu Kelompok yang mengikuti program pengabdian ini. Kelompok 25 ini memiliki program kerja salah satunya yaitu untuk mencegah penyebaran Covid-19 dengan melakukan sosialisasi kepada masyarakat desa tepatnya di Desa Tawangargo, Dusun Boro RT 55 Kecamatan Karangploso, Kabupaten Malang. Dalam pelaksanaan program ini, kelompok 25 dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapang (DPL) Achmad Syaiful Hidayat A., S.E., M.Sc., Ak.

Kegiatan Pengabdian Masyarakat Oleh Mahasiswa (PMM) ini memiliki tujuan untuk memberikan suatu manfaat kepada masyarakat sesuai dengan peraturan UMM dalam melakukan pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa. 

Edukasi dilakukan dengan memasang baner dan poster covid-19 dibeberapa lokasi strategis yang biasa dilalui warga masyarakat seperti pos kampling, tembok rumah warga, dan pertigaan jalan.

Edukasi dengan metode baner dan poster ini berisikan tentang ajakan kepada masyarakat menggunakan masker dan social distancing. Disamping itu juga berisikan tentang langkah-langkah mencuci tangan yang baik dan benar. 

Dengan edukasi baner dan poster tersebut, diharapkan kesadaran warga masyarakat semakin meningkat untuk selalu menerapkan protokol kesehatan sebagai upaya untuk mencegah dan memutus rantai penyebaran covid-19 ini. Edukasi ini dilakukan sejak tanggal 12 Oktober 2020 lalu.

“untuk mencegah penyebaran covid-19, menurut saya edukasi mengenai protokol kesehatan ini saya dibutuhkan di dalam desa ini, mengingat masih banyak warga desa yang belum memahami dan menerapkan protokol kesehatan. Harapan kedepannya setelah edukasi covid-19 ini, masyarakat lebih memahami dan menerapkan protokol kesehatan dengan benar” jelas Angga sebagai koordinator kelompok 25.

Disamping metode baner dan poster, kelompok 25 PMM UMM ini juga menyediakan langsung tempat cuci tangan dan handsanitizer. Tempat cuci tangan dan handsanitizer ini di letakkan di titik strategis. 

Dalam hal ini, diharapkan kepada warga masyarakat langsung mempraktekkan tentang cara cuci tangan dan pemakaian handsanitizer dengan benar. Cuci tangan dan pemakaian handsanitizer ini juga salah satu cara mencegah penyebaran covid-19.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun