Mohon tunggu...
Arya Budi Wicaksana 112023003
Arya Budi Wicaksana 112023003 Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1-Teknik Elektro-Institut Teknologi Nasional Bandung (ITENAS)

artikel mengenai teknologi khususnya tentang Teknik Elektro. Dasar Telekomunikasi Pembimbing : Ir. Rustamaji,M.T.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Perkembangan Jaringan Seluler 5 G Dalam Telekomunikasi

15 Januari 2025   13:16 Diperbarui: 16 Januari 2025   13:12 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

https://images.app.goo.gl/acCWS7ZeNJbRh9eY7

Jaringan seluler telah mengalami evolusi luar biasa sejak diperkenalkan pertama kali pada awal 1980-an dengan jaringan 1G. Dari sekadar mendukung komunikasi suara analog, teknologi jaringan seluler telah berkembang pesat hingga saat ini, mencapai fase di mana 5G (generasi kelima) menjadi pusat perhatian sebagai solusi konektivitas masa depan. Setiap generasi baru dalam teknologi jaringan seluler telah membawa perubahan besar dalam cara kita berkomunikasi, mengakses informasi, dan berinteraksi dengan dunia digital. Pada 5G, teknologi ini tidak hanya membawa kecepatan internet yang lebih cepat, tetapi juga mengubah paradigma komunikasi dengan memperkenalkan latensi yang sangat rendah, kapasitas koneksi yang lebih besar, dan mendukung beragam aplikasi canggih di berbagai sektor kehidupan. Penerapan 5G membuka potensi revolusioner dalam bidang telekomunikasi dan memiliki dampak signifikan pada sektor industri, kesehatan, pendidikan, hingga transportasi, terutama dalam konteks Internet of Things (IoT), kendaraan otonom, dan smart city.

Teknologi 5G menawarkan peningkatan kecepatan yang luar biasa dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Di bawah jaringan 4G, pengguna internet mobile mengalami kecepatan hingga 100 Mbps, namun 5G dapat menyediakan kecepatan unduh hingga 10 Gbps, lebih dari 100 kali lipat lebih cepat dari 4G. Hal ini memungkinkan aplikasi-aplikasi berat, seperti streaming video 4K dan 8K, pengunduhan file besar dalam waktu singkat, serta penggunaan teknologi augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) secara real-time. Kecepatan ini juga sangat penting dalam mendukung sektor industri, di mana transmisi data dalam jumlah besar dan waktu yang sangat singkat menjadi hal yang krusial, seperti dalam pabrik pintar yang mengandalkan sensor dan sistem otomatis. Selain itu, latensi pada 5G yang sangat rendah sekitar 1 milidetik membuka peluang baru dalam aplikasi yang memerlukan respons instan, seperti kendaraan otonom, di mana keterlambatan dalam pengolahan data dapat berisiko membahayakan keselamatan.

Peningkatan kapasitas dan konektivitas massal juga menjadi keuntungan utama dari 5G. Satu kilometer persegi dapat mendukung hingga satu juta perangkat yang terhubung secara simultan, yang sangat mendukung perkembangan IoT. Dalam ekosistem IoT, miliaran perangkat dari perangkat rumah pintar hingga sensor industri akan saling terhubung dan berkomunikasi tanpa gangguan. Hal ini akan memungkinkan terciptanya "smart city", di mana perangkat-perangkat seperti lampu jalan pintar, sensor kualitas udara, dan sistem manajemen lalu lintas dapat saling terhubung untuk menciptakan kota yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Jaringan 5G juga memungkinkan integrasi sistem yang lebih kompleks, mendukung pengembangan ekosistem digital yang lebih canggih, dan memberikan landasan bagi revolusi industri 4.0.

Namun, meskipun 5G menawarkan berbagai keuntungan teknis yang signifikan, implementasinya tidaklah tanpa tantangan. Salah satu tantangan terbesar adalah biaya pembangunan infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung jaringan 5G. Pembangunan jaringan 5G membutuhkan pemasangan sejumlah besar antena kecil (small cells) untuk memastikan jangkauan yang luas, terutama di area padat penduduk. Selain itu, untuk mencapai kecepatan optimal, 5G memanfaatkan spektrum frekuensi yang lebih tinggi, seperti gelombang milimeter (mmWave), yang meskipun menawarkan kecepatan sangat tinggi, juga memiliki kelemahan dalam hal jarak jangkau dan penetrasi sinyal di bangunan-bangunan tinggi. Oleh karena itu, operator telekomunikasi perlu berinvestasi besar dalam memperluas infrastruktur 5G, dan ini dapat menjadi kendala di beberapa wilayah, terutama di negara-negara berkembang.

Isu keamanan juga menjadi perhatian utama dalam penerapan 5G. Dengan semakin banyaknya perangkat yang terhubung, risiko terhadap ancaman siber dan pelanggaran privasi menjadi semakin besar. Sistem 5G, yang mendukung konektivitas massal dan penggunaan data dalam jumlah besar, membutuhkan protokol keamanan yang lebih ketat untuk memastikan perlindungan data pengguna dan integritas jaringan. Keamanan siber dalam 5G menjadi penting, karena ancaman seperti peretasan dan penyusupan dapat merusak infrastruktur kritis, seperti sektor transportasi atau energi.

Penerapan global 5G juga terhambat oleh perbedaan regulasi dan standardisasi di berbagai negara. Setiap negara memiliki kebijakan yang berbeda dalam pengelolaan spektrum frekuensi, dan dalam beberapa kasus, hal ini menyebabkan fragmentasi teknologi yang memperlambat adopsi global 5G. Di sisi lain, kerjasama internasional dalam hal penelitian, pengembangan, dan standarisasi akan menjadi kunci untuk memastikan kelancaran implementasi 5G secara global.

Secara keseluruhan, teknologi 5G membuka peluang besar dalam bidang telekomunikasi dan akan menjadi landasan bagi perkembangan inovasi teknologi selanjutnya. Kecepatan tinggi, latensi rendah, dan kapasitas jaringan yang besar membuat 5G menjadi dasar penting bagi aplikasi-aplikasi masa depan, seperti kendaraan otonom, smart city, dan teknologi kesehatan jarak jauh. Seiring dengan berjalannya waktu, diharapkan jaringan 5G akan mempercepat transformasi digital di berbagai sektor dan menciptakan dampak positif yang luas bagi masyarakat.

Daftar Pustaka:

  1. Afif Osseiran, Patrick Marsch, Osvaldo A. D. K. (2016)"5G Mobile and Wireless Communications Technology" 
  2. Roger L. Freeman (2007)"Telecommunication Systems Engineering"
  3. Christopher Cox, Tim Chown, dan S. M. M. Tahir (2021)"Introduction to 5G"
  4. William Webb (2019)"The 5G Myth: And Why Everything You've Heard About It Is Wrong"

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun