Assalamualaikum wr.wb
Bagaimana kabarnya hari ini teman -- teman ? semoga sehat selalu & baik -- baik saja Amin. Dan jangan lupa selalu pakai masker dan hadsanitizer dan tetap stay healthy.
Jadi di kesepatan kali ini saya akan berbagi wawasan tentang masa kecil saya saat belajar bersama Guru mengaji, langsung saya pantuain artikel sampai ke akar -- akarnya.
Kembali lagi bersama saya Moh. Arya arfyansya mahasiswa UIN Malang. Pada kesempatan kali ini, aku berkesempatan berbagi cerita bersama Guru mengaji saya, pada saat saya masih kecil guru pertama saya adalah ibunda ku yang sangat saya cintai. Beliau yang mengajari qu awal berbicara dan mengenal kata -- kata. Termasuk huruf -- huruf. Dan beliau pun tak akan salah pilih dalam memlih sekolah dan mengaji untuk belajar.
Saya di masukkan oleh kedua orang tua saya ke sekolah dan mengaji yang lebih baik, dan itu pasti. Selanjutnya saya akan fokus cerita tentang guru mengaji saya, termasuk ngaji di TPQ muslimat Ihyaul Islam, Bolo, Ujung Pangkah, Gresik ,Jawa Timur.
Jika mengingat masa kecil, sepulang dari sekolah aku bermain -- main lalu tidur akau bermain -- main lalu tidur siang dan bangun untuk mengaji tiap sore pada jam 3 sore. Ya, kali ini aku akan bercerita mengenai mengaji. Sejak duduk di bangku PAUD, ibuku memasukkanku di TPQ. TPQ dari rumahku lumayan dekat dapat di tempuh dengan berjalan kaku baik berangkat maupun saat pulang meskipun kerap kali aku terlamabt karena sulit di bangunkan untuk waktu mengaji, di TPQ tersebut aku mengaji mulai kita Qiro'ati hingga khatam Al -- Qur'an. Nah, TPQ ini berada di desa ku sendiri di Bolo, Ujung Pangkah, Gresik, Jawa Timur.
Dan saya mengaji di mulai dari badha ashar hingga menjelang maghrib. Setiap hari aku mengaji di ajari oleh guru -- guru ngaji yang luar biasa hebat.
Di TPQ muslimat Ihyaul Islam terdapat empat guru ngaji, pada saat aku megaji daulu. Yang pertama ada ibu shorikhayang mengajar kitab qiroati 1-2, sayang sekali beliau sekarang tidak mengajar, karena di ganti sama anakny. Yang kedua ada ibu zul yang mengajar kitab qiroati 2, beliau masih mengajar sampai sekarang. Yang ketiga adalah ibu siti. Yang mengajar kita qiroati 3. Yang ke 4 ada bu ismawati beliau sangat tekun untuk menggembleng murid -- murid nya. Murid -- muridnya sering memanggilnya dengan sebutan Bu Is, Alhamdulillah bahkan sampai sekarang beliau masih di beri kesehatan untuk mengajarkan anak -- anak yang mengaji di TPQ tersebut. Dan yang ke 5 adalah Bu uma yang mengajar di tingkat 5. Yang ke 6 ada Bu Diana beliau mengajar Tajwid Al -- Qur'an, dan yang ke 7 Bu Rotul beliau mengajar ghorib, yang ke 8 Bu Nafiatin atu sekalian Kepala TPQ, yang ngetes, uji coba santrinya Kalau mau naik level ke jilid yang tinggi. Bu tin ini juga masih tetap mengajar di TPQ tersebut. Ya meskipun guru ngajinya telah dikelompokkan berdasarkan kitab perolehan, sering kali aku mengaji di beberapa guru lainnya.
Guru yang mengajar pertama saya bernama Ibu Shorikha, beliau mengajar saya dengan sangat sabar, awal mengaji saya di TPQ mulai jilid 1. Dan kata ibunda saya waktu pertama mengaji sangat sulit. Selalu menangis dulu dan lama kelamaan saya berani. Dan naik ke jilid 2. Dan pastinya ganti guru, guru jilid 2 saya bernama Bu Izul. Beliau pun sangat sabar sekali dengan kenakalan saya ketika di bimbing. Jilid 2 saya hampir 4 bulan belajar. Habis itu naik jilid  dan nama gurunya ibu siti. Saya mulai lancar mengaji dan tidak sampai 3 Bulan saya sudah pinda ke jilid 4. Dari jilid saya tambah lancar membacanya. Gemblengan demi gemblengan dari ibunda saya, saya menjadi anak yang pandai mengaji, yuhuuu. Pada Jilid 5 saya pun mulai berani pergi mengaji sendiri guru saya pun ganti, beliau bernama Bu Istiana beliau sangat tlaten mengajari saya, tambah besar saya pun akhirnya sudah bisa lancar mengaji dan sering mengikuti lomba -- lomab. Di kelas 5 saya sudah sampai Al -- Qur'an dari tajwid dan ghorib. Dan gurunya pun berganti. Bu Diana, buk tin buk rotul yang menggembleng saya ketika mau ujian termasuk buk Nafi'atin. Beliau benar -- benar guru yang tertua dan ketua TPQ namun beliau sudah menjelajahi banyak sekolah di plosok -- plosok Indonesia. Pada saat saya menduduki bangku kelas 5 saya pun ujian ke Gresik.
Di TPQ sebenarnya ada beberapa guru ngaji namun menurutlu guru yang memilki cara mengajar yang unik adalah buktin ini. Jadi aku memilih untuk berbagai cerita dengan beliau.
Buk tin ini memiliki cara mengajar yang berbeda dengan guru lainya. Bu tin  ini selalu berusaha membuat muridnya tidak bosan tentang pelajarannya dan apa yang beliau terangkan pada saat itu. Menurut buk tin, pada saat saya bertanya mengapa Ibu tin selalu memiliki cara yan unik ketika menerangkan ? Beliau menjawab, "yang paling utama adalah kenyamanan ketika belajar". Menurut beliau, sebenarnya beliau tidak ada id untuk melakukan hal tersebut. Namuan ketika beliau menjelajahi seluruh TPQ di beberapa provinsi di Indonesia, beliau bisa menyimpulkan apa yang harus beliau lakukan.