Assalamualaikum wr.wb
Selamat Pagi, siang, sore & Malam. Gimana kabar hari ini teman -- teman tetap sehat yaa, jadi di artikel ini saya akan membahas tentang orang minoritas yaitu seseorang remaja menjual roti di kota malang. Okee... tanpa basi -- basi langsung aja pantengin terus artikel saya ini sampai ke akar -- akar nya. Ini adalah kisah nyata, saya dan teman -- teman langsung mewawancara beliau.
" Dalam setiap perjuangan, rasa sakit akan selalu datang, pastinya. Tapi itulah ujian bagi orang -- orang yang mengaku sebagai pejuang "
Beliau ini seorang remaja berumur 14 tahun yang bernama Mas suhendra , beliau ini pekerja keras  membantu kedua orang tuanya dengan berjualan kue yaitu kue pokes, roti boy, dan roti coklat.
Saya dan teman -- teman bertemu dengan beliau ini yang bernama Mas suhendra di tempat yang bernama (MATOS) yaitu Malang Town Square temapatnya tu ada Mall Transmart, beliau berada di tangga agak menengah di sampingnya ada cafe yang begitu indah, beliau juga berjualan bersama saudarnya yaitu adiknya yang masih kelas 1 di sekolah dasar ( SD ), Beliau ini sendiri juga masih duduk di bangku ( SMP ) Sekolah Menengah Pertama, beliau ini berjuang bergitu semangat untuk membantu orang tuanya, untuk biaya sekolah juga, beliau ini pertama kali  berjualan dari kelas 6 sekolah dasar ( SD ) sampai sekarang.
Beliau ini berjualan Roti Pokes, Roti Boy dan Roti coklat dengan senilai haga 1 nya itu 2 ribu rupiah dari 3 jenis kue ini yan habis yang paling laris manis itu roti roti pokes itu sangat laris manis hampir tiap hari habis, beliau ini tetap semangat dalam berjualan begitu juga adiknya juga penuh semangat dalam membantu kakanya saat berjualan, beliau ini pun tanpa paksaan dari siapapun dia sendiri ingin membantu meringankan beban orang tua demi bisa bayar uang sekolah yaitu seperti SPP, ngumpulin buat uang jajan juga, beliau juga pendapatanya biasanya juga di kasih kan ke orang tuanya, dan juga dia sisakan sedikit untuk dirinya sendiri setiap hari dia berjualan dengan membawa seratus biji roti / kue kadang lebih. Terus roti / kue ini beli dimana atau buat sendiri ? roti / kuenya ini kulakan apa sih bahasa bagusnya itu Ooo iya memesan dari orang lain dengan seharga per biji itu 1500 per bijinya, terus di jual dengan harga 2000 per roti / kue.
Orang tua beliau ini juga ibunya bekerja sebagai menyetrika baju dan laundry baju, dan ayahnya juga bekerja sebagai pencari botol bekas seperti plastik" dan lain -- lain untuk di jual pada juragan rosokan.
Mas suhendra ini kadang juga membawa adkinya yang masih kecil karena kenapa ? kaena dir umah tidak ada orang lain beliau juga mempunyai adik perempuan yang biasanya membantu ibunya menyetrika baju di sebelah rumah / di tetangga sekitar.
Beliau ini berjualan di MATOS tadi di tangga luar bukan di transmartnya tapi di tangga luar di samping ada cafe, beliau berjualan di bawah terik matahari yang begitu panas saat ketika hujan Mas suhendra ini berteduh dan juga kalo udah waktunya hujan itu biasanya itu bersiap -- siap atau bergegas pulang, tetapi akibat dari hujan tadi sisa -- sisa kue yang di jual berkurang, karena hujan kadang sepi pelanggan juga berkurangnya pelanggan, tapi beliau ini jualan tidak tiap hari, kalo liburan sekolah beliau ini tidak liburan kemana -- kemana, beliau masih tetap bejualan, tetapi mas suhendra ini jualanya sering juga terjual habis dagangnya , beliau ini mulai berjualan dari jam 10 pagi hingga sore jam 7 jika jam 7 tidak habis dia tetap akan pulang membawa kuenya yang tidak habis tidak bisa lagi di kembalikan jadi dia makan dengan keluarganya kadang di kasihkan ke tetangganya, dan kadang juga sebelum jam 7 sering juga habis terjual baru dia bisa pulang lebh awal dia datang berjualan di depan (MATOS) Malang Town Square dengan ayahnya dan dia jika ingin bergegas pulang tingal mendatangi tempat mangkal bentor ayahnya yang berada di samping Transmart.
Beliau juga berjualan tanpa paksaan dari orang tuanya beliau kemaunya sendiri hal inilah di dukung oleh kedua orang tuanya, beliau juga tidak malu berjualan walaupun beliau ini masih berumur 14 tahun tapi semangatnya begitu luar biasa, beliau juga di terima di lingkungan sekitarnya tidak ada teman yan merundung, teman -- temanya juga menudkung hal yang baik yang dilakuka oleh beliau ini yang bernama Mas suhendra, beliau juga bersyukur sangat untuk keperluan tiap hari -- harinya di rumahnya.
Dan beliau juga pernah berjualan di depan Mall Mas suhendra ini pernha juga di tegur sama securty karena disana juga terdapat peraturan -- peraturan yang ada, beliau juga hanya boleh berjualan di tanggal tersbut dan juga tidak di perbolehka berjualan di depan Mall, beliau juga pernah di tegur tapi tetap semangat berjualan dan juga beliau memahami itu.
Dari kisah tersebut dari beliau mas suhendra kita dapat mengambil pelajaran yang begitu berharga, kita itu harus beryukur dengan apa yang kita miliki, cukup apa yang kita ingin untuk kebutuhan yang baik, tak lupa juga beliau juga bekerja keras pantang menyerah, walaupun cobaan -- cobaan itu pasti ada melewati banyak rintangan.
Terimakasih juga untuk Mas suhendra yang sudah mengizinkan kamu untuk menulis kisah mas suhendra. Sukses selalu mas suhendra semoga Allah SWT melindungi mas suhendra beserta keluarganya Aamiin .
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H