Kemudian beralih pada taktik penyerangan. Serangan Woodward terdiri dari dua fase: fase pertama adalah serangan udara terhadap pangkalan udara di Stanley, ibu kota Falkland, dan fase kedua adalah serangan laut terhadap pasukan Argentina di sekitar Pulau Pebble.
5000 tentara Inggris tiba untuk menyerang Port Stanley.
      Efektivitas serangan Woodward menunjukkan bahwa serangan ini berhasil merebut kembali Kepulauan Falkland dari pasukan Argentina. Ketika serangan dilakukan, instruksi pertama yang dilakukan Woodward adalah mengambil kendali atas suplai energi dan pasokan logistik. Dengan mengambil kendali atas pangkalan-pangkalan tersebut, pasukan Inggris dapat mengamankan pasokan bahan bakar dan bahan lainnya yang dibutuhkan untuk operasi militer.
     Secara keseluruhan, taktik perang Woodward selama Perang Falkland tidak hanya mencakup strategi militer, tetapi juga manajemen logistik dan supplai energi. Dengan mengawasi persediaan bahan bakar dan bahan lainnya, serta mengambil kendali atas pangkalan musuh, Woodward dapat memastikan bahwa pasukan Inggris memiliki pasokan yang cukup untuk melanjutkan operasi militer secara efektif.
Kapal perusak HMS Sheffield diserang oleh rudal Exocet AM39 yang ditembakkan dari pesawat Argentina yang berjarak enam mil.
       Keberhasilan Woodward memimpin operasi laut dianggap krusial dalam kemenangan Inggris. Setelah perang, Woodward menjadi Wakil Kepala Staf Angkatan Laut Kerajaan Inggris dan kemudian diangkat sebagai Panglima Armada Inggris. Ia pensiun dari angkatan laut pada tahun 1989 dan menerima kehormatan gelar kesatria dari Ratu Elizabeth II. Setelah pensiun dari dinas militer, Woodward menulis buku tentang pengalamannya selama perang, yang berjudul "One Hundred Days  : The Memoirs of the Falklands Battle Group Commander ". Woodward meninggal dunia pada tanggal 4 Agustus 2013 karena kanker. Kiprah dan kepemimpinannya selama Perang Falkland masih dihargai oleh banyak orang di Inggris dan di seluruh dunia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H