Mohon tunggu...
Arya BayuAnggara
Arya BayuAnggara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Menyukai caffeine dan langit biru

Selanjutnya

Tutup

Artificial intelligence

ChatGPT dan Claude, Dalam Analisa Terhadap Puisi Kami "Kopi Hitam Dingin"

25 Juli 2024   03:05 Diperbarui: 25 Juli 2024   03:50 57
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Artificial Intelligence. Sumber ilustrasi: pixabay.com/Gerd Altmann

   - "Merah" bisa melambangkan intensitas atau bahaya.

4. Diksi:

   Penggunaan kata-kata yang menciptakan kontras seperti "hitam", "panas", "pahit" berlawanan dengan "es".

5. Personifikasi:

   "Alam yang kian garang" memberikan sifat manusia pada alam.

6. Metafora:

   "Mati dipanggang" adalah metafora untuk situasi yang sangat sulit atau tidak tertahankan.

7. Perkembangan narasi:

   Puisi dimulai dengan deskripsi konkret (minum kopi), berkembang ke refleksi personal, dan berakhir dengan keputusan untuk "lari sejenak".

8. Tone:

   Nada puisi ini campuran antara reflektif dan sedikit pesimis, namun ada unsur keteguhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Artificial intelligence Selengkapnya
Lihat Artificial intelligence Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun