Mohon tunggu...
Arya BayuAnggara
Arya BayuAnggara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Menyukai caffeine dan langit biru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kopi Hitam Dingin

24 Juli 2024   17:25 Diperbarui: 24 Juli 2024   17:43 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dari sedotan hitam
Kuminum kopi hitam
Yanh dimanjakan oleh butiran es
Sebagai tanda perlawanan
Kepada hari yang panas
Pahitnya kopi ini
Bukanlah sesuatu bagiku
Yang telah mencium pahitnya sejak dulu
Tapi, aku belum kunjung mampu
Memeluk panas jalanan
Yang bergelora merah
Maka, aku putuskan
Untuk lari sejenak
Sebelum mati dipanggang
Oleh alam
Yang kian garang

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Dingin

Baca juga: Dingin Pagi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun