Mohon tunggu...
Arya BayuAnggara
Arya BayuAnggara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Menyukai caffeine dan langit biru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Matahari

13 Agustus 2023   01:30 Diperbarui: 13 Agustus 2023   01:32 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Matahari 

Nyaris menjilat bumi

Di penghujung hari

Baca juga: Cerita Langit 36

Dalam beberapa

Hitungan hari

Yang bisa diingat oleh kami

Baca juga: Kejadian di Dublin

Sebagian dari kami

Tersisa semangatnya saja

Sementara diri terkulai 

Baca juga: Lindungan

Kalaupun tidak roboh

Kepalapun rasa hendak jatuh

Kembali ke tanah 

Lalu berputar di antara poros dunia

Begitulah

Kota Bertuah 

Kalau tidak berkuah

Terkadang tersisa 

Panasnya saja 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun