Aku ingin melihatÂ
Kejayaan bangsaku
Tapi
Apakah pantasÂ
Angan-angan itu
Ketika banyak nyawaÂ
Yang harus melayang?Â
Mereka yang rela
Membayar dengan hartaÂ
Yang susah payah dikumpulkan
Di atas tanah negeri
Yang selalu dipuja
Oleh para pujangga
Namun, harta tidaklah cukup
RupanyaÂ
Karena nyawapun
Kena getahnyaÂ
Jika telah begini,Â
Bagaimana kita?
Haruskah menyalahkan angin?Â
Saling bersilat?Â
Menajamkan lidahÂ
Menebalkan jari-jemariÂ
Padahal, kita satu darah
Yang lahir dan hidup
Di atas tanah negeri
Yang selalu dipuja oleh
Para pujangga
Kelak, kita juga akan mati
Di atas tanah negeri ini
Dan akan kembali
Ke tanah negeri ini
Pantaskah,Â
Kita saling silang
Padahal, cita-cita tetap satu
Agar bangsa ini
Bukan sekedar hiasanÂ
Oleh para pujangga
Tetapi berdiri tegakÂ
Di tengah keriuhanÂ
Tepuk tanganÂ
Dan hormat yang dalamÂ
Dari bangsa-bangsa lainnya
Pantaskah kita?
Sementara,Â
Ibu-ibu hanya bisa diam
Menahan air mataÂ
Ketika tahu
Anaknya tinggal nama
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H