Dalam perjalananku pulang
Terpancar wajahmuÂ
Dari sebuah kaca kecil
Yang tidak begitu bahagia
Wajahmu manisÂ
Kenapa menangis?Â
Kamu berusaha menahan semua
Apakah dirimu sanggup melakukannya?
Sementara,
Diriku hanya bisa menatap
Dari belakangmuÂ
Berusaha mengikuti lajumuÂ
Tapi, aku tidak beraniÂ
Menyamai lajumuÂ
Takut, kehadiranku bukan menghiburmuÂ
Takut, keberadaanku bukan harapanmuÂ
Kita akhirnya berpisahÂ
Mengambil belokan yang berbeda
Tanpa diketahuiÂ
Nasib kita setelahnyaÂ
Apakah semua ini kebetulan?
Andai ada seseorangÂ
Yang bisa memberitahuÂ
Aku harap, jawabannyaÂ
"Tidak!"
Aku tidak ingin semua ini kebetulan
Aku berharap, pertemuan kita bernilaiÂ
Bagi masing-masing kitaÂ
Kalaupun,
Takdir yang perkasa menghancurkan asa kita
Kuharap,
Kamu memaklumi sebagai manusiaÂ
Jika tidak bisa mengingatku,
Tidak apa
Aku pun tidak menyalahkan muÂ
Setidaknya, ingatlah satu hal
Aku hanya orang asing
Yang sempat menjadiÂ
Labuhan hatimu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H