Mohon tunggu...
Arya BayuAnggara
Arya BayuAnggara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Menyukai caffeine dan langit biru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Cerita Langit 7

15 Juli 2023   21:00 Diperbarui: 15 Juli 2023   21:14 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Benang-benang baru telah mengangkat 

Dalam tawa bahagia 

Melewati dirinya yang mengembara 

Baca juga: Cerita Langit #6

Bersamaan dengan seribu tanya 

Dirinya berkata

"Siapakah kalian?"

Baca juga: Teman Pertama

Benang-benang baru menjawab

"Dirimu pasti tau", secara bersamaan

Setelahnya 

Baca juga: Kali Pertama

Mereka naik satu tingkatan

Dirinya berkata lagi

"Aku tidak tau. 

Itulah kenapa,

Aku bertanya."

Benang-benang baru itu terus naik

Hampir mendekati dirinya 

Mereka hanya menjawab

"Lihatlah, kami tidak berbeda darimu

Kenapa kamu tidak mengetahui?

Lupakan dirimu?"

Dirinya yang mengembara diam 

Benang-benang telah naik ke atas

Sekarang

Berada di maqam yang sama dengannya 

Di tengah kerumunan benang-benang

Dirinya merasakan 

Dingin

Tapi, tidak menusuk jiwanya 

Hanya rasa dingin 

Yang mementalkan panas

Bersamaan dengan banyak suara

Cuma satu kata

Satu kata 

Sisanya tawa

Hal yang tidak dipahami 

Oleh dirinya 

Tapi, tetap terasa ramah 

Dan nyaman 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun