Mohon tunggu...
Arya BayuAnggara
Arya BayuAnggara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Menyukai caffeine dan langit biru

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Batas Nadir

12 Oktober 2022   01:15 Diperbarui: 12 Oktober 2022   01:20 108
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dari dinding 

Suara Tut Tut Tut 

Terdengar 

Baca juga: Pelintir Takdir

Dengan banyak kehangatan 

Melihat kosong 

Dengan sedikit harapan 

Baca juga: Tribun III

Mengenai masa depan 

Mentari 

Hari esok 

Baca juga: Manusia

Menjadi misteri 

Sekaligus nilai paling berharga 

Sementara, 

Dari balik kaca, 

Air langit turun derasnya 

Sebagai peredam kegelisahan 

Keheningan 

Walau sedetik 

Menjadi asa yang menenangkan 

Sebagai upaya refleksi diri 

Menundukkan kepala dalam 

Mencoba menatap lintasan yang lalu 

Menjemput setiap kebajikan 

Sebelum 

Bunyi Tut Tut Tut berubah 

Menjadi sebuah not panjang 

Kehangatan perlahan hilang 

Berganti kedinginan

Tanpa suara 

Apalagi kata-kata

Pekanbaru, 11 Oktober 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun