Sementara,Â
Dari balik kaca,Â
Air langit turun derasnyaÂ
Sebagai peredam kegelisahanÂ
KeheninganÂ
Walau sedetikÂ
Menjadi asa yang menenangkanÂ
Sebagai upaya refleksi diriÂ
Menundukkan kepala dalamÂ
Mencoba menatap lintasan yang laluÂ
Menjemput setiap kebajikanÂ
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!