Mohon tunggu...
Arya BayuAnggara
Arya BayuAnggara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Menyukai caffeine dan langit biru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Pelintir Takdir

11 Oktober 2022   20:35 Diperbarui: 11 Oktober 2022   20:36 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Dia menjaga 

Ribuan Tribun 

Dengan toa 

Bermodalkan suara petir 

Menghantam relung jiwa 

Penuh semangat 

Baca juga: Manusia

Penuh perhitungan 

Asalkan maut tidak menyertai 

Kehidupannya berjalan biasa 

Tanpa keributan 

Tanpa kejar-kejaran

Sayang, 

Dunia sedang mengujinya 

Pada suatu malam 

Andai disrupsi tiada terjadi 

Pikirnya 

Dalam suatu kefrustasian 

Ekstasi pemanis diri menguap 

Berganti rasa getar 

Yang mengerdilkan semangat juangnya 

Beruntung, 

Dirinya berada 

**** ***** *****

Yang siap 

*************

Dia berdiri di posisi yang lain 

Tanpa toa 

Tanpa suara petir 

Tanpa tribun-tribun 

Pekanbaru, 11 Oktober 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun