Mohon tunggu...
Arya BayuAnggara
Arya BayuAnggara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Menyukai caffeine dan langit biru

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Kefanaan

9 Oktober 2022   01:05 Diperbarui: 9 Oktober 2022   01:08 77
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Susah benar kehidupan dirinya dulu 

Dikisahkan pun merasa malu 

Tiada kebahagiaan 

Tiada perjuangan 

Sekedar ikhtiar 

Agar tetap bernafas 

Baca juga: Keputusan Sulit

Beberapa kali bertukar 

Posisi 

Pekerjaan 

Baca juga: Tribun

Rumah 

Tiada dikenal 

Tiada dipedulikan 

Kecuali intinya 

Sedih benar 

Perlahan jalurnya berubah 

Dipenuhi buah 

Dedaunan hijau 

Sungai yang mengalir deras 

Hujan setiap saat 

Bahkan menggenangi dunia 

Hanya saja, 

Dunia tidak seberat yang dikira 

Secepat pula jungkir-balik 

Atas 

Bawah 

Berputar cepat 

Apakah kiranya penyesalan itu penting? 

Hanya merana saja pandaimu 

Memutar kembali cuplikan masa lalu 

Baik masa susahmu 

Masa bangkitmu 

Masa berjayamu 

Apakah berguna air matanya? 

Air mata hanya mengikuti alam 

Jatuh ke bawah 

Tanpa beban 

Terkecuali perasaan dirimu 

Ditulis di Pekanbaru pada 8 Oktober 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun