Mohon tunggu...
Arya BayuAnggara
Arya BayuAnggara Mohon Tunggu... Full Time Blogger - Menulis untuk mengingat luasnya dunia

Menyukai caffeine dan langit biru

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah si Dali, Bukan Kisah Heroik yang Kamu Harapkan

7 September 2022   09:45 Diperbarui: 7 September 2022   09:52 62
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Si Dali hanyalah seorang tokoh. Bukan tokoh sejarah. Bukan pula tokoh yang penting-penting amat. Kisah hidupnya sama dengan ribuan yang lain. Si Dali pernah ikut peperangan. Entah itu pertempuran kemerdekaan hingga PRRI. 

Si Dali tidak pernah berpikir ingin menjadi tokoh bersejarah. Agaknya dia sendiri takut bila generasi mendatang akan memuji dan mengagungkan kepahlawanannya. Tidak. Itu tidak perlu. Si Dali sebagai saksi sejarah jauh memahami kenyataan perang yang getir itu.

Perang memang bukan perkara remeh. Moralitas dan Budi luhur digadaikan. Sederhananya, itu semua demi keberlangsungan hidup. Jangan mengingat petuah-petuah kehidupan kala damai. Sia-sia berpegang erat dengan itu. 

Baca juga: Kisah Anak Kucing

Perang membawa petuah dan petitih baru. Sebuah kodrat rimba yang telah teruji selama miliaran tahun. Jangan ragu menghalalkan segala cara agar jiwa sendiri merasa senang. Rebut dan kuasai milik musuh. Jadikan mereka terhina.

Si Dali memang korban dari sejarah. Berusaha menjaga adab namun dicampakkan oleh nasib. Pendiriannya itu juga yang menyebabkan hidupnya tidak banyak berubah. Apalagi Nusa dan bangsanya. Andaikata si Dali susu bengkok sedikit, pastilah dia menjadi manusia sejarah. Ditulis oleh banyak pengarang. Diajarkan di banyak buku-buku ajar. 

Sayang sekali, si Dali emang susah diajak begituan.

Ditulis di Pekanbaru pada 3 Agustus 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Baca juga: Suara Hati I

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun