Satu hal penting, keinginan pemerintah untuk mengontrol pemakaian BBM bersubsidi memang mutlak perlu. Pemerintah sendiri  sudah gerah dengan kebocoran anggaran subsidi BBM. Bisa dilihat dari postingan Bu Sri Mulyani yang berkali-kali menjelaskan betapa bobroknya distribusi BBM subsidi di Indonesia (dan selalu disentil dengan komentar-komentar kurang waras oleh warga net). Juru bicara Kementerian Badan Usaha Milik Negara Arya Sinulingga juga sempat menyentil, kalau BBM bersubsidi tidak seharusnya dinikmati oleh kaum berada.Â
Satu hal, perbincangan subsidi BBM masih berkutat antara Pertalite dan Solar. Bagaimana dengan Pertamax 92? Masih ada gonjang-ganjing antara salah seorang staf khusus dengan dua menteri. Tapi, secara sadar, kita pahami dulu saja bahwa Pertamax 92 itu bukan BBM bersubsidi dan dipakai kaum berada.Â
Kita hanya tinggal menghitung hari. Apakah benar, harga BBM akan segera diumumkan kenaikannya oleh Presiden seperti yang dibocorkan oleh Pak Luhut Binsar Pandjaitan kemarin?
Ditulis di Pekanbaru pada 31 Agustus 2022
Referensi:
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H