Nyanyian penawar rindu
Akan masa-masaku menyusu
Di bawah semarak pohon bambu
mengingat betapa sialnya hariku
Dalam nyanyian kucurahkan nyawaku
Berharap waktu sudi berlalu
Meninggalkanku sendiri
Sementara jiwaku jauh menembus bumi
Biarkan aku bernyanyi
Sekedar menatap langit
Merenungi nasib
Memaknai sedih diri
Perjalanan sudah jauh kutempuh
Tiada satupun yang ingat aku
Sementara otakku penuh dengan mereka
Adilkah itu?
Sebabnya kubernyanyi
Mengisi kekosongan waktu
Derita jiwa
Kalbu pun sendu
Ditulis di Pekanbaru pada 8 Agustus 2022
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI