Sebuah pena hijau menemani tidurmu
Menatapmu jenaka ketika dirimu terlelap
Habis hari ini dia dipakai oleh majikannya
Menyebar tinta hijau di atas putihnya kertas
Mengalun-alun membentuk lekukan
Setiap sudut setiap kemiringan
Merangkai huruf demi huruf
Menyebar asih dalam makna
Tidur dan terlelaplah
Matikan lampu lalu bermimpilah
Pena hijau selalu berada di sisimu
Dia menatapmu dalam simpul senyum malu
Hatimu jangan gundah gulana lagi
Semuanya telah berlalu
Di atas kerikil kertas hijau
Menunggu waktu disapa kembali
Pena hijau tidak akan melupakanmu
Dia selalu di sisi dan menunggumu
Ingatlah reiterasi ini
Ditulis di Pekanbaru pada tanggal 8 Agustus 2022
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H