Mohon tunggu...
Ary sungkanakarnain
Ary sungkanakarnain Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Kuliah

Sabar dan penyayang

Selanjutnya

Tutup

Diary

Membuat Perubahan

14 Januari 2023   18:18 Diperbarui: 14 Januari 2023   18:26 195
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diary. Sumber ilustrasi: PEXELS/Markus Winkler

 Di taman tepat di depan ruangan kelas perkuliahan, tampak sosok pria eksotis duduk

melamun sembari bercengkrama dengan dinginnya kopi. Memakai kaos hitam, topi

hitam dan jeans hitam yang sepadan dengan bajunya. Sesekali ia melamunkan masa

depan yang misterius. Sosok pria eksotis itu bernama gregorius asli dari timur. Latar

belakangnya begitu gelap, memiliki kepribadian yang pendiam dana jarang

berkomunikasi, di tambah lagi ia pemalas tingkat kakap, kurang juga rasa empati

terhadap sesama.

Kuliah bukan keinginannya, ia di paksakan mengikuti kehendak bokap dan nyokap

untuk menimba ilmu sebagai mahasiswa. Dengan latar belakangnya yang gelap, ia

sempat berontak dan melarikan diri dari rumah untuk beberapa waktu, atas kejadian

itu ia menganggur selama 2 tahun dalam masa pengasingannya di luar rumah.

Keinginannya bekerja dan mencari uang menutup pikirannya untuk berkuliah

menjadi seorang mahasiswa. Ia berfikir dengan dirinya yang seperti itu akan sia-sia

saja berkuliah, membuang uang , dan waktunya.

Di suatu malam ia bak tertampar malaikat, tamparan keras sang malaikat membuat

nya bimbang akan hidupnya. Berfikir sejenak sembari ngopi, tiba-tiba ia memikirkan

tentang masa depannya. Dengan hidupnya yang gelap apakah akan bermanfaat bagi dirinya dan orang sekitar termasuk keluarga, pikirannya menyelimuti kepala sampai ia
tertidur.

Tahun 2020 tercatat sebagai sejarah awal ia mulai meninggalkan masa lalu nya yang

gelap gulita, siraman rohani mulai merasuki tubuhnya, menyelimuti sampai ke

kepalanya. Gregorius mulai memikirkan masa depan yang lebih cerah untuk diri dan

keluarga nya kelak, ia mulai lelah dengan diri nya yang bengal dan mencoba berdamai

dengan diri.

 Singkat nya ia pulang dan meminta maaf atas kebengalannya tempo dulu atas

penolakannya untuk menjadi seorang mahasiswa kepada bokap dan nyokap. Sampai

pada akhir nya ia berkuliah dan memasuki jurusan ilmu komunikasi yang memang

tidak sejalan dengan latar belakangnya yang gelap gulita.

Komunikasi dan rasa empati menjadi masalah utama dalam dirinya, komunikasi yang

tidak efektif menjadikannya kurang dalam memahami dan belajar, dengan tekadnya

yang bulat untuk merubah diri menjadi lebih baik, maka ia memutuskan A1 untuk

mengambil jurusan ilmu komunikasi di universitas swasta di Jawa Barat.

 Ketika awal masuk kuliah, ia kesulitan untuk beradaptasi, dengan tekadnya yang

kuat akhirnya ia bisa beradaptasi baik dengan lingkungan sekitar kampus.

Kebengalannya tetap masih melekat meskipun tidak se gelap dahulu kala.

 Sampai akhir semester 2 ia tidak ikut dalam organisasi baik internal maupun

eksternal kampus. Selalu terlintas dalam pikirannya ketika sedang melamun, apakah

hidup akan begini-begini saja dan tidak melakukan perubahan apapun untuk

kedepannya, ia juga sering memikirkan bagaimana nanti kalau sudah lulus, mau jadi

apa? Sedangkan ia hanya KUPU- KUPU ( Kuliah Pulang-Kuliah Pulang ).

 Demi mengatasi keterbatasannya itu, iapun memutuskan untuk tidak sekedar KUPUKUPU (Kuliah Pulang-Kuliah Pulang). Ia mulai aktif dalam organisasi eksternal

kampus dan ia juga aktif mengikuti berbagai acara dan kegiatan yang menurutnya

bisa menjadikannya pandai dalam berkomunikasi dan menimbulkan rasa empati yang

besar terhadap lingkungan.

 Keikutsertaannya dalam berbagai rangkaian acara organisasi memaksanya untuk

berkomunikasi. Perlahan-lahan ia bisa berkomunikasi meski belum begitu tepat

namun ia sudah mampu berbicara di depan orang banyak. Menjadi perubahan terbesar dalam hidupnya saat ini mampu sedikit mencerahkan masa depannya

menjadi seorang yang lebih berguna bagi sesama.

 Diantara kesibukannya itu, ia menyelipkan satu kesibukan lagi yakni bekerja. Tak

ingin merepotkan keluarga dengan kebutuhan yang ia inginkan, iapun berjualan pulsa

hingga menjadi Customer Service Pendaftaran Grab Indonesia. Menjadi CS

mewajibkannya untuk mampu berkomunikasi dengan orang-orang disekitarnya.

 Dari mulai pertanyaan-pertanyaan ringan hingga berat harus dijawabnya dengan

sigap, sebab bila ia tak tanggap, orang-orang akan memakinya lewat sindiran-sindiran

panas. Beragam pertanyaan dari mulai pendaftar atau hanya sekedar bertanya-tanya

membuatnya harus menyiapkan jawaban bagus yang bisa membuat orang tertarik

untuk mendaftar dan mengharuskannya berkomunikasi dengan bagus dalam

menawarkan jualannya kepada orang-orang disekitarnya.

 Keaktifannya berorganisasi bertambah karena terpilihnya ia menjadi kepala bidang

di Himpunan Mahasiswa Jurusan (HMJ) Ilmu Komunikasi. Iapun semakin menjadi-jadi

dalam melakukan perubahan diri agar terus mampu berkomunikasi dengan baik.

 Selain karena ingin terus memberanikan diri berkomunikasi, ia juga harus

bersungguh-sungguh menjalankan amanah yang sedang diemban. Setiap harinya ia

bangun pagi untuk bekerja dan berorganisasi kemudian siangnya ia kuliah hingga

malam. Bahkan terkadang dilanjutkan dengan diskusi.

 Pelajaran-pelajaran yang dijalananinya dalam mata kuliah Ilmu Komunikasi

memaksanya untuk bisa dan mampu dalam menjalaninya. Hingga membuatnya kini

tak begitu bengal seperti dulu saat ia masih duduk di bangku SMA.

 Usahanya untuk berani merubah diri dan berkomunikasi berhasil. Aktifitas bekerja,

organisasi, hingga kuliah dikerjakannya secara rutin . Berharap, kelak ia mampu

menjadi sosok imam dan bapa yang baik untuk keluarganya kelak.

 Tidak mudah melakukan perubahan sebesar itu dalam hidup, perlu tekad dan

keinginan yang kuat agar semuanya berjalan dengan baik. Proses yang panjang juga

menjadi kunci agar setiap insan mulai berfikir menjadi lebih baik

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun