Mohon tunggu...
Arwo Sujarwo
Arwo Sujarwo Mohon Tunggu... Indonesian Railways -

Indonesian Railways | njarkaiers.blogspot.com | Ig : Arwo_Sujarwo | Twitter : @praboesoedjarwo

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Air Mata Perempuan

22 Maret 2017   17:49 Diperbarui: 22 Maret 2017   17:51 237
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Tidak apa-apa Nak.Ibu teringat sama Bapakmu.Kalau saja dia masih hidup,mungkin hidupmu jauh lebih terjamin dari sekarang."

"Ibu tidak boleh berkata seperti itu.Apa yang sudah ibu berikan kepada Fahmi selama ini sudah tidak lebih dari cukup.Fahmi sangat bangga dengan Ibu karena memiliki sifat yang sabar dan selalu bersemangat untuk berjuang hanya demi Fahmi.Mungkin saat ini memang Fahmi belum bisa membalasnya,tapi untuk besok-suatu saat nanti pasti akan Fahmi berikan yang terbaik buat Ibu."

"Iya Nak,ibu tahu dan percaya padamu.Mungkin Ibu hanya merasa lelah hingga berkata seperti ini.Maafkanlah ibumu ini Nak."

"Ibu tidak perlu minta maaf,justru Fahmi yang seharusnya minta maaf pada Ibu karena sudah terlalu merepotkan."

"Sudahlah Fahmi berhentilah untuk meminta maaf.Sudah ibu bilang berulang kali kalau sudah menjadi tanggung jwab ibu untuk membiayai sekolahmu Nak."

"Baiklah sekarang sebaiknya ibu minum obat dulu,setelah itu tidur."

"Iya terima kasih Fahmi,sudah mau menyayangi ibu."

"Terima kasih juga buat Ibu karena telah memberikan kasih sayang lebih kepada Fahmi."

Maka keduanya saling berpelukan.Sepasang ibu dan anak itu tenggelam dalam romantisme cinta keluarga.Sukesi merasa terharu.Dan lagi lagi air matanya merembes keluar.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun