Selanjutnya Sulaisi Abdurrazaq, S.H.I., M.I.P selaku Ketua DPW APSI Jatim menyampaikan "Perkembangan peradaban membutuhkan human resources. Tujuan dari pengangkatan tema hari ini adalah untuk mempersiapkan generasi kita hari ini untuk masa depan. Sudahkah kita menggunakan teknologi dalam setiap aktivitas kita sehari-hari? Civil society 5.0 Â menuntut kita menjadi generasi yang proaktif dalam perkembangan teknologi".
Dalam seminar nasional tersebut Sulaisi selaku ketua DPW APSI Jatim menyampaikan "Generasi modern hari ini jangan melupakan pilar penegak civil society atau masyarakat madani yaitu: Lembaga Swadaya Masyarakat/LSM (non governmental organization), pers, supremasi hukum, perguruan tinggi dan partai politik. Merespon positif menuju masyarakat madani society 5.0, dengan adanya kemajuan teknologi kita bisa menyimpan energi, menghemat waktu dan tenaga", ungkapnya.
Di akhir sesi penyampaian seminar, Sulaisi Abdurrazaq mengutip obrolan dengan Rektor UIT Lirboyo yang melihat kultur kampus mayoritas santri, bisakah para santri menjadi praktisi hukum atau pengacara. Kemudian Sulaisi menyampaikan "Santri selalu bisa. Santri itu tidak takut salah. Yang perlu dikhawatirkan hari ini adalah yang tidak takut salah, karena jika takut nanti tidak akan ada yang perlu diperbaiki lagi", tutupnya.
Rangkaian seminar berjalan dengan lancar dan diiringi antusiasme peserta dengan menyampaikan beberapa pertanyaan kepada pemateri hingga akhir sesi. (Srgl)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H