Mohon tunggu...
Arwen SutantoPutra
Arwen SutantoPutra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Mahasiswa Universitas Airlangga Fakultas Teknologi Maju dan Multidisiplin

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Penerapan Data Sains Dalam Membantu Menganalisis Perubahan Iklim

7 Mei 2024   11:30 Diperbarui: 7 Mei 2024   11:51 232
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Monitoring kejadian iklim ekstrem yang terjadi selama Maret 2024 di seluruh wilayah Indonesia menunjukkan kejadian curah hujan harian tertinggi sebesar 376 mm/hari yang terjadi di Stasiun Meteorologi Minangkabau, Sumatera Barat pada tanggal 8 Maret 2024. Suhu udara maksimum tertinggi 38,6C terjadi di Stasiun Meteorologi Jayapura, Papua pada tanggal 28 Maret 2024. Suhu udara minimum terendah sebesar 13,4C terjadi di Stasiun Meteorologi Silangit, Sumatera Utara pada tanggal 14 Maret 2024. Kecepatan angin harian tertinggi 18 Knot terjadi di Stasiun Klimatologi Jawa Barat dan Stasiun Meteorologi Tanjung Harapan, Kalimantan Utara pada tanggal 6 dan 24 Maret 2024. Kelembapan udara terendah 61,25% tercatat di Stasiun Meteorologi Syukuran Aminuddin Amir, Sulawesi Tengah yang terjadi pada tanggal 10 Maret 2024.Pada bulan Mei hingga Juli 2024 mendatang, wilayah Indonesia umumnya diprakirakan mengalami curah hujan kategori menengah hingga tinggi. Pada bulan Mei 2024, sejumlah 8,41% wilayah Indonesia diprakirakan mengalami curah hujan kategori rendah (0 --100 mm/bulan), 56,09% diprakirakan menengah (100 --300 mm/bulan) dan 35,50% diprakirakan mengalami curah hujan kategori tinggi hingga sangat tinggi (>300 mm/bulan). Pada bulan Juni 2024, sejumlah 14,94% wilayah Indonesia diprakirakan mengalami curah hujan kategori rendah, 69,74% diprakirakan menengah dan 15,32% diprakirakan tinggi hingga sangat tinggi. Sedangkan pada bulan Juli 2024, sejumlah 20,92% wilayah Indonesia diprakirakan mengalami curah hujan kategori 7 rendah, 61,44% diprakirakan menengah dan 17,64% diprakirakan tinggi hingga sangat tinggi

Source: 

Data Science and Climate Change: Harnessing Data for Solutions (https://www.linkedin.com/pulse/data-science-climate-change-harnessing-solutions-aditya-singh-tharran-zbj2e/)

How Data Science Can Help Fight Climate Change (https://datascienceprograms.com/learn/how-data-science-can-help-fight-climate-change/)

Climate Change Monitoring (https://www.ctc-n.org/technologies/monitoring-technologies)

BMKG: Dampak Perubahan Iklim Makin Mekhawatirkan (https://www.bmkg.go.id/press-release/?p=bmkg-dampak-perubahan-iklim-makin-mengkhawatirkan&tag=press-release&lang=ID)

Buletin Informasi Iklim April 2024 (https://www.bmkg.go.id/iklim/buletin-iklim.bmkg)

Penulis : Arwen Sutanto Putra

Prodi : Teknologi Sains Data'23 Universitas Airlangga

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun