Mohon tunggu...
Inspirasinews
Inspirasinews Mohon Tunggu... Ilmuwan - Arwan Syahputra

Idealisme adalah Kemewahan terakhir yang dimiliki pemuda. (Tan Malaka -Bapak republik yang terlupakan)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Covid-19, Kesiapaan, dan Ujian Bersama

11 April 2020   17:34 Diperbarui: 11 April 2020   17:33 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Belakangan ini negeri kita di hebohkan dengan persoalan serius bahkan mendunia  yaitu virus covid-19 yang meresahkan banyak  warga di Tanah Air, virus ini banyak menimbulkan kontroversi di masyarakat, sebagian mereka menggangap sepele dan ada sebagian lagi menganggap ini sangat berbahaya dan menjadi  ketakutan bahkan phobia berlebihan dalam masyarakat.  

Apalagi Setelah diberlakukannya kebijakan lockdown banyak masyarakat yang tidak berani keluar rumah dan banyak juga silaturrahmi sesama sedikit terhambat karena covit-19 yang mematikan ini.

D ibalik lockdown pasti banyak permasalahan, salah satunnya yanng sangat berdampak yaitu ekonomi masyarakat yang terhambat tentunya kita juga harus memperhatikan perekonomian rakyat kecil dan bagaimana dengan ekonomi mereka yang terhambat, siapakah yang akan mengantinya?

Setelah pemerintah sendiri memberlakukan himbauan terhadap warga agar tidak berkeliaran diluar rumah tentu saja banyak masyarakat  yang berhenti melakukan aktivitas diluar rumah, termasuk kerjanya ditelantarkan begitu saja dalam beberapa waktu.

Pemberlakuan lockdown ini tentu saja menjadi hal positif untuk kebaikan masyarakat. Namun ini juga menjadi persoalan negatif sekaligus suatu hambatan bagi masyarakat yang berimbas terhadap perekonomian masyarakat dan dampaknya memukul orang banyak yang mayoritasnya merupakan kelas bawah, mereka yang dibawah rata-rata "tanpa kerja mereka tidak bisa makan". 

Lock down harus terjadi sesuai realita, dalam artian bahwa jalur keluar masuk harus ditutupi , jangan hanya sekedar peraturan saja sedangkan pihak asing bebas keluar masuk daerah kita. Ini lah yang menjadi persoalan di negeri kita sekarang.

Meneurut Afdhal imbas dari Corona yaitu semakin bertambahnya angka kemiskinan di Tanah Air. Apalagi jika pandemi ini jika terus-terusan sampai menjelang bulan Ramadhan.

Pada akhirnya, Semua kinerja dan himbauan pemerintah harus bersifat Cepat, Tepat dan Akurat. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, secara total, penduduk miskin di Indonesia mencapai 24,7 juta jiwa per September 2019. Angka ini merepresentasikan 9,22 persen dari total penduduk di Indonesia.

Angka kemiskinan di dalam negeri belum bisa teratasi apalagi dengan terjadinya wabah seperti ini. Corona membuat perekonomian cenderung lesu dan aktivitas masyarakatpun ikut terganggu. Baik dalam bidang ekspor, impor, dan  investasi pun terhambat. Artinya, aktivitas perekonomian cenderung melambat, banyak orang kehilangan pekerjaan dan pendapatan pun berkurang.

Selain hal diatas pemerintah Aceh juga harus melihat keadaan masyarakat sebelum diberlakukan lockdown, cobalah pemerintah Aceh harus menyiapkan sembako selama 3 minggu ketika lockdown diberlakukan, apalagi Aceh merupakan daerah otonomi khusus yang memiliki anggaran melimpah, seharusnya dengan adanya dana otsus kemiskinan di Aceh harus bisa meredup apalagi saat-saat seperti ini.

Pemerintah Aceh harus lebih cepat mengatasi persoalan dan memberikan bantuan terutama kalangan yang sangat berdampak seperti diAceh utara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun