Mohon tunggu...
arwan banten
arwan banten Mohon Tunggu... Konsultan - Konsultan Pendidikan

Menulis Artikel adalah Hobi dan Tantangan tersendiri

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membakar Phobia Imunisasi di Nabire

13 September 2023   20:17 Diperbarui: 13 September 2023   20:26 106
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Koordinasi Dinas Kesehatan Nabire/Dokpri

Hari ini menginjak seminggu Saya dan Tim bermukim di Kota Cenderawasih Nabire. Pekan yang mengesankan bagi Saya saat beragam hal yang berkaitan dengan Papua Saya bawa dalam catatan-catatan. Di hari ke Enak ini Saya sudah tidak asing dengan perbedaan wajah yang kontras di Nabire bahkan hampir saja Saya menjadi Timur saat Dialek saya agak berubah saat menerima telepon dari Istri di Banten."Apa Kabarnya Kamu hah? Sudah makan Kah??" Pekik ku saat menerima telepon dari Istri tercinta. Benar-benar magnetik ini Nabire! Sontak istri ku tertawa dengan nada menggoda Ia katakan "Ayah sudah menikahlah disana??" Tawanya semakin mengeras! Ahh jadi Rindu Rumah! Rindu Una dan Rindu Aktifitas di sana. 

Tulisan ketiga Saya di Nabire ialah tentang perjalanan menuju Sehat Imunisasi yang dalam ejawantahnya harus melibatkan Pihak yang berkompeten dalam bidangnya. Kami memutuskan untuk berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Nabire. Melalui koordinasi dengan Dinas Pendidikan Kota Nabire, Kami segera melakukan perjalanan menuju Dinas Kesehatan Kota Nabire yang tidak butuh waktu lama hingga sampai ke Lokasi. Owh Ya! Kami sudah dapatkan Motor untuk Kami Sewa selama Seminggu yang kebetulan didapat dari salah satu Fasilitator yang merekomendasikan untuk sewa ke Saudaranya. Kami sungguh sangat terbantu ditambah keperluan yang harus Kami peroleh dari mobilisasi (maklum disini minim Angkutan Umum). 

Saya memilih judul "Membakar Phobia Imunisasi di Nabire" bulan tanpa alasan karena pasca diskusi singkat Kami dengan Dinas Kesehatan yang diwakili oleh Kepala Seksi bagian Imunisasi daerah Nabire dominasi wilayah sekolah tidak dizinkan untuk diimunisasi oleh orang tua siswanya. Orang tua siswa melarang anaknya diimunisasi bukan tanpa alasan mereka masih merasakan takut akan efek yang didapatkan pasca suntik Imunisasi. Ini dikarenakan saat Pandemi Covid 19 ada banyak informasi yang diterima warga akan efek yang diterima dari sisi informasi yang minor. 

Pola pendekatan yang dilakukan agar anak-anak mau diimunisasi ialah mengubah stigma buruk menjadi baik. Penggunaan kata-kata sudah tidak bisa dijadikan treatment pada upaya ini maka mesti ada tindakan khusus yang dilakukan oleh pemerintah khususnya Dinas Kesehatan Kota Nabire untuk menyiapkan mental agar masyarakat mau menerima program imunisasi yang terjadwal. 

"Bapak dan Ibu hanya bertugas untuk mengajar anak-anak Kami bukan untuk melakukan suntik imunisasi. Jika Bapak dan Ibu lakukan itu, maka Kami akan Bakar Sekolah ini!" Cerita salah satu petugas Imunisasi di Dinas Kesehatan. Akhirnya beberapa sekolah tidak melakukan Imunisasi di sekolah tersebut. Sebagai Orang Baru di Nabire, Saya terhenyak sebegitu kerasnya mereka saat mereka dipaksakan untuk melakukan aktifitas yang sesungguhnya menyelamatkan anak-anak mereka.

Dalam keadaan yang demikian karena Visi Kami (Tim KSS LPPM UNPAK Bogor) yang ditugaskan di Kota Nabire menyukseskan Program KSS di Nabire, muncul Ide dari Koordinator Kejar Mutu KSS Kota Nabire Pak Heri Susanto, dengan mengundang Komite Sekolah saat Kegiatan Penguatan Kelembagaan di Aula Dinas Pendidikan Kota Nabire yang digelar Sabtu, 16 September 2023. "Sebaiknya Kita undang Komite sekolah di setiap sekolah saat Penguatan dengan hadirnya Komite bisa menjadi pemicu Orang Tua siswa lain mengikuti program Imunisasi di Sekolah" Papar Pak Heri. 

Peran Komite sekolah menjadi Vital dimana Komite Sekolah adalah bagian dari Wali Siswa yang akan digerakkan untuk memberikan Pemahaman kepada Orang Tua Siswa di sekolah agar melakukan Imunisasi sebagai bagian dari upaya untuk melakukan pencegahan terhadap beberapa penyakit yang menyerang usia anak sekolah. Kekhawatiran Wali Siswa mesti ditangkap sebagai bagian dari sebuah tantangan untuk mewujudkan Sekolah Sehat di Sekolah. Saya menamainya dengan "PEMBAKARAN" stigma ketakutan yang berlebihan (Phobia) terhadap sesuatu yang Tidak ada kaitannya dengan apa yang akan dilakukan oleh Dinas Kesehatan dalam rangka melakukan imunisasi di sekolah. 

Ide solutif yang ditawarkan oleh Pak Heri diterima dan disambut baik namun perlu disampaikan pula kepada Dinas Pendidikan Kota Nabire yang miliki otoritas dalam mengundang ke tiga puluh sekolah dalam Kegiatan PENGUATAN PROGRAM KEJAR MUTU KAMPANYE SEKOLAH SEHAT DI KOTA NABIRE. 

Koordinasi Dinas Kesehatan Nabire/Dokpri
Koordinasi Dinas Kesehatan Nabire/Dokpri

Diakhir, Saya sampaikan bahwa "Tak ada pekerjaan yang mudah, semua miliki Tantangan dan Resiko yang dijalani, Tinggal Kita sikapk sebagai sebuah Proses Menuju Sukses sesuai Perencanaan!"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun