Meskipun penting, membangun demokrasi melalui pendidikan bukan tanpa tantangan. Beberapa di antaranya meliputi; Kesatu, Kurangnya Pelatihan Guru. Banyak guru belum mendapatkan pelatihan yang memadai tentang cara mengintegrasikan nilai-nilai demokrasi dalam pembelajaran mereka.Â
Kedua, Tekanan Kurikulum yang Padat. Dengan jadwal kurikulum yang padat, guru sering kali kesulitan untuk memberikan ruang bagi pembelajaran yang mendalam tentang nilai-nilai demokrasi. Ketiga, Kesenjangan Pendidikan.Â
Di banyak daerah, akses ke pendidikan berkualitas masih menjadi masalah. Tanpa pendidikan yang merata, demokrasi akan sulit berkembang secara inklusif. Keempat, Intervensi Politik. Sistem pendidikan sering kali rentan terhadap intervensi politik, yang dapat menghambat upaya untuk menciptakan ruang kelas yang demokratis.
Menuju Pendidikan yang Mendukung Demokrasi
Untuk memastikan bahwa pendidikan benar-benar menjadi sarana pembentukan demokrasi, langkah-langkah berikut perlu diambil; Pertama, Investasi dalam Pelatihan Guru. Guru harus mendapatkan pelatihan berkelanjutan tentang cara mengintegrasikan nilai-nilai demokrasi dalam pembelajaran mereka.Â
Kedua, Reformasi Kurikulum. Kurikulum harus dirancang untuk memberikan ruang bagi pembelajaran tentang demokrasi, baik melalui mata pelajaran formal maupun kegiatan ekstrakurikuler. Ketiga, Menciptakan Kebijakan yang Mendukung.Â
Pemerintah harus menciptakan kebijakan yang mendukung pendidikan demokrasi, termasuk memastikan bahwa pendidikan bebas dari intervensi politik yang merusak. Keempat, Mendorong Partisipasi Komunitas. Pendidikan demokrasi tidak hanya tanggung jawab sekolah, tetapi juga komunitas. Orang tua dan masyarakat dapat berperan aktif dalam mendukung pembelajaran demokrasi.
Masa depan demokrasi dimulai dari ruang kelas. Melalui peran guru dan kurikulum, pendidikan dapat menjadi alat yang kuat untuk membangun masyarakat yang kritis, toleran, dan inklusif. Namun, untuk mencapai tujuan ini, kita perlu bekerja sama dalam menciptakan sistem pendidikan yang mendukung nilai-nilai demokrasi.Â
Hanya dengan begitu, kita dapat memastikan bahwa generasi mendatang tidak hanya memahami demokrasi tetapi juga hidup dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ruang kelas hari ini adalah cerminan masa depan demokrasi bangsa.
Â
Penulis: Arwan (Mahasiswa Program Doktoral Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha)