Beberapa negara telah berhasil menciptakan sistem pendidikan yang mendukung kebebasan berpikir. Contohnya: Finlandia: Sistem pendidikan di Finlandia menekankan pada pembelajaran berbasis proyek dan pemecahan masalah, yang mendorong siswa untuk berpikir kreatif. Belanda: Pendidikan di Belanda mengutamakan kebebasan siswa untuk memilih mata pelajaran dan metode pembelajaran sesuai minat mereka. Jerman: Sistem dual education di Jerman memungkinkan siswa untuk belajar teori di kelas dan praktik di lapangan, sehingga mereka mendapatkan perspektif yang lebih luas.
Relasi antara pendidikan dan kekuasaan adalah fakta yang tidak dapat dihindari. Namun, kekuasaan tidak harus selalu menjadi alat pengekang. Dengan desain yang tepat, pendidikan dapat menjadi sarana pembebasan yang menciptakan individu merdeka, kritis, dan inovatif. Kita perlu membangun sistem pendidikan yang tidak hanya berorientasi pada nilai dan pasar tetapi juga pada pengembangan kebebasan berpikir. Dengan begitu, generasi mendatang tidak hanya siap menghadapi tantangan dunia kerja tetapi juga mampu menjadi pemimpin yang berpikir bebas dan bertanggung jawab. Pendidikan adalah investasi terbesar bagi masa depan bangsa. Oleh karena itu, mari kita bersama-sama mengupayakan pendidikan yang benar-benar membebaskan manusia dari segala bentuk penindasan intelektual.
Â
Penulis: Arwan (Mahasiswa Program Doktoral Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Ganesha)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H