Yogyakarta selain dikenal kota pelajar juga dikenal sebagai kota wisata. Banyak sekali wisata di Jogja yang dapat dikunjungi seperti Museum, Candi, wisata alam, dan masih banyak lagi. Oleh karena itu, banyak wisatawan yang berkunjung ke Jogja mulai dari wisatawan lokal bahkan wisatawan dari luar negeri.
Sayangnya, setelah Covid-19 tersebar di Jogja bahkan di seluruh dunia yang sebelumnya ramai wisatawan akhirnya mulai menurun. Salah satu wisata yang selalu ramai adalah Malioboro.
Malioboro adalah salah satu destinasi wisata yang sangat terkenal di Jogja bahkan di Indonesia. Malioboro ini pasti selalu ramai pengunjung karena keindahan dan keunikannya seperti banyak pepohonan dan pakaian-pakaian tradisional yang dijual.
Wisata Malioboro memang selalu ramai pengunjung, namun karena pandemi Covid-19 membuat pengunjung semakin berkurang. Malioboro yang sebelumnya selalu ramai dikunjungi turis tapi menjadi karena para turis takut untuk berlibur.
Selain itu, Malioboro sebelum Covid-19 juga ramai pedagang kaki lima. Namun setelah pandemi lapak-lapak kaki lima itu mulai berkurang, tidak seramai biasanya. Pedagang Kaki Lima (PKL) ini biasanya menjual beraneka ragam makanan seperti batagor, bakso, telor gulung, dan juga beraneka ragam minuman seperti es durian, es buah, dan masih banyak lagi.
Menurut Pak Toriq yang saya wawancarai, situasi di Malioboro Mall juga sepi pengunjung. Sementara itu, kuliner jalanan tetap buka seperti biasanya, namun tidak ada lagi kerumunan wisatawan seperti biasanya.
Pak Toriq juga mengatakan bahwa acara-acara budaya di Malioboro juga ditunda karena pandemi. Meskipun acara tersebut sudah disiapkan oleh pemerintah, namun karena wabah virus ini, dilakukan penundaan sampai wabah mulai menurun.
Setelah 2 tahun Indonesia mengalami wabah virus ini, akhirnya destinasi wisata yang ada di Indonesia mulai banyak pengunjung termasuk Malioboro. Meskipun wabah virus ini menurun tetapi wisatawan tetap diwajibkan untuk mematuhi protokol kesehatan seperti menjaga jarak, mencuci tangan, dan memakai masker.
Pada tanggal 17 Mei 2022 Presiden Jokowi telah memberikan kelonggaran kepada masyarakat mengenai memakai masker. Presiden Jokowi menyatakan boleh lepas masker ketika diluar ruangan, namun tidak dalam keadaan berkerumun.