Mohon tunggu...
arvino rio
arvino rio Mohon Tunggu... -

Aku

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Danau Galilea dan Laut Mati

2 Mei 2012   01:34 Diperbarui: 25 Juni 2015   05:51 246
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

setelah lama tidak membaca buku dan akhirnya berhasil membeli buku yg sudah lama di incar

setelah di semangati dengan cerita2nya di twitter  dan suka membaca blog nya yg emang menggugah dan  bikin penasaran buku2nya.

akhirnya sukses juga beli buku terbarunya kemarin...

judulnya Makelar Rejeki (Jamil Azzaini)

jamil azzaini sendiri adalah motivator dan inspirator yg pernah ke kantor saya dalam rangka penguatan

integritas profesionalisme inovasi dan teamwork dan saya mulai tergugah dengan pola pikirnya yg sederhana

intinya adalah

" kegiatan, kelakuan, tindakan positif yang kita lakukan pasti akan dibalas oleh tindakan,kelakuan atau hal positif terjadi pada diri kita"

di salah satu bagian yg paling berkesan adalah peng ibaratan Danau Galilea dan Laut  Mati.

kedua tempat ini memang berbeda, yang satu danau yang satu laut.

tapi persamaanya adalah keduanya mendapat air dari sumber yang sama yaitu Sungai Yordan.
pelajaran yang bisa di petik adalah

Danau Galilea sangat indah disekelilingnya ditumbuhi berbagai macam tanaman dan banyak orang yg betah tinggal di tempat itu, di dalam danau juga terdapat banyak jenis ikan dan hewan air yang hidup dan berkembang biak.

Sebaliknya, Laut mati adalah tempat yang tidak bisa ditempati. tidak ada tumbuhan atau spesies yang dapat hidup didalam dan sekeliling Laut Mati karena kadar garam yang tinggi. Selain itu, baunya yang tidak sedap juga membuat tidak nyaman.

Trus kenapa keduanya bisa berbeda padahal sumbernya sama?

Rupanya itu dikarenakan setiap air yang mengalir ke laut Mati tidak pernah keluar lagi, sedangkan Danau galilea selalu meneruskan air yang diterimanya dari Sungai Yordan ke Danau lain yg juga memanfaatkannya.

yes, danau galilea menjalani prinsip "menerima dan memberi"

dan begitu juga manusia seharusnya apabila kita ingin trus bahagia dan kehadiran anda memberi "Aroma Wangi" sehingga orang  disekitar betah bersama kita, gunakan konsep setiap yang kita "terima" kemudian "dikasih kasih".

Apa yang kita  "terima" bukan hanya berbentuk harta bisa jadi takhta, kata-kata bahkan cinta. begitu anda mempunya kelebihan hal yang bersifat positif, alirkan lah, bahagiakan orang orang yang membutuhkan.

Dengan cara seperti itu hidup akan menjadi tenang, bahagia melihat yang lain juga bahagia dan semerbak wangi anda pun akan tetap tercium. bahkan ketika anda sudah tidak ada lagi di dunia.

Selesai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun