Mohon tunggu...
Arvika Refi Shafira
Arvika Refi Shafira Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Mahasiswa FISIP UHAMKA

In a world of worries, be a warrior

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

You're Great If You Can Understanding People, Tidak Semua yang Mendengarkanmu Dapat Memahamimu

15 Januari 2022   00:00 Diperbarui: 15 Januari 2022   00:30 400
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Manusia adalah makhluk sosial, dalam keadaan apapun dan dimanapun manusia membutuhkan interaksi dengan banyak orang. Manusia melakukan interaksi dengan cara ber-komunikasi. Komunikasi sendiri adalah proses pertukaran pesan baik berupa informasi maupun lambang-lambang, yang dilakukan oleh dua orang atau lebih untuk mempengaruhi satu sama lainnya. Komunikasi tercipta karena hal tersebut adalah suatu kebutuhan manusia dalam membangun hubungan (interaksi), memperoleh informasi dan menjawab setiap rasa keingintahuannya. Berikut beberapa definisi komunikasi menurut para ahli: (1). Steven : Komunikasi dapat terjadi kapan saja suatu organisme memberikan reaksi terhadap suatu objek atau stimuli baik itu dari seseorang atau lingkungan sekitarnya. (2). Judy C pearson & Paul E melson : Komunikasi adalah Proses memahami dan berbagi makna. (3). Lexicographer : Komunikasi adalah upaya yang bertujuan berbagi untuk mencapai kebersamaan. Jika dua orang berkomunikasi maka pemahaman yang sama terhadap pesan yang saling dipertukarkan adalah tujuan yang diinginkan oleh keduanya. Demikian juga Astrid S. Sutanto menulis. "Komunikasi adalah kegiatan pengoperan lambang yang mengandung arti/makna" (Morrisan, 2013.4).

Adanya arti dan makna dari pesan yang tersampaikan melalui sebuah proses komunikasi, hal itu membuat seseorang dituntut untuk mengerti serta memahami pesan apa yang sedang ia proses didalam otaknya. Dalam hal itu, otak manusia dipaksa bekerja untuk merangsang kemudian menyikapi sebuah pesan apa yang sedang berlangsung hingga menimbulkan respon, salah satunya yaitu rasa simpati dan empati.

Simpati adalah proses dimana individu merasa tertarik oleh hal lain dan mampu ikut merasakan apa yang sedang terjadi. Di dalam proses ini, perasaan memegang kendali yang sangat penting, karena perasaan yang sedang tumbuh dan berlangsung seolah-olah ikut terlibat dan ikut ada didalam situasi dan kondisi tertentu walaupun raga nya tidak ikut merasakannya. Dalam komunikasi simpatik, interaksi atau komunikasi yang terjalin melibatkan rasa ketertarikan dan rasa saling mengerti, sehingga membuat pelaku komunikasi dapat mendalami perasaan lawan komunikasinya. Sedangkan empati adalah proses dimana individu merasakan keadaan emosional orang lain Kontributor Wikipedia, "Empati," Wikipedia, Ensiklopedia Bebas,  (diakses pada Januari 13, 2022). Mirip dengan rasa simpati, namun rasa empati lebih memiliki kemampuan yang dalam untuk menyelami emosi serta perasaan jiwa dan konflik batin yang dirasakan orang lain. Dan didalam komunikasi empatik, pesan yang terjalin tidak hanya semata-mata dimaknai sebagai kalimat saja, melainkan menciptakan sebuah pengertian antara komunikan dan komunikator serta mampu memahami sudut pandang dari pihak lainnya. Selain dapat mengerti, komunikasi empatik juga mampu memahami secara mendalam perspektif lawan bicaranya.

Kedua model komunikasi ini sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya agar menghindari konflik yang tercipta antara komunikan dan komunikator dalam hal salah memahami pesan dan perasaan yang sedang berlangsung. Didalam berkomunikasi memang ada dua kemungkinan perihal merespon sebuah pesan, ada respon yang sesuai dan ada yang tidak sesuai atau yang biasa disebut dengan salah paham. Didalam proses berkomunikasi, selain kita dituntut memiliki kemampuan berbicara yang baik dalam hal penyampaian, ada pula aspek yang tidak kalah penting dalam berkomunikasi, yaitu mendegarkan. Proses mendengar memiliki beberapa tahapan, dimulai dari: (1). Menerima pesan, (2). Mengerti dan memahami pesan, (3). Mengingat, (4). Mengevaluasi, (5). Merespon. Dari beberapa proses mendengar tersebut, bila kita dapat mengolahnya dengan baik itu akan menciptakan sebuah komunikasi simpatik dan komunikasi empatik terhadap lawan bicara kita. Oleh karena itu, mendengarkan juga tidak kalah penting dalam proses pertukaran pesan.

Rasa simpati dan empati sangat diperlukan dimanapun kita berada. Selain penting, hal itu dapat membuat seseorang merasa dihargai dan dimengerti keadaanya. Rasa simpati dan empati dalam berkomunikasi tidak memerlukan ketentuan atau syarat apapun, kita bisa menciptakannya ketika bertemu seseorang yang lebih muda dari kita atau lebih tua dari kita atau bahkan yang seumuran dengan kita. Masih banyak orang yang tidak sadar betapa pentingnya menciptakan komunikasi simpatik dan empatik didalam kehidupan sehari-hari. Bahkan, ketika kita berkomunikasi secara non verbal pun dapat terlihat mana orang yang mampu memahami kita dan mana yang tidak. Karena kemampuan perasaan dalam kedua komunikasi ini adalah faktor yang paling utama, maka kemungkinannya pun besar jika kita merasa bahwa ada sebagian orang yang ternyata tidak sepenuhnya memahami apa yang kita rasakan. Terasa percuma bukan? Bila kita bercerita banyak pada orang lain, dan mengungkapkan keluh kesah yang kita rasakan, tetapi sebenarnya mereka hanya sekedar merespon balik perbincangan kita tanpa melakukan sebuah pengertian didalamnya dan mencoba menyelami emosi batin kita. Oleh sebab itu, dengan kita mendengarkan dan memperhatikan orang lain yang sedang berbicara, hal tersebut merupakan tanda bahwa kita sedang menghargainya dan mencoba memahami perasaannya. Dan jika kita dapat mengolah semua aspek tersebut dengan baik, itu adalah makna dari memahami yang sesungguhnya. Karena ada banyak orang yang bisa mengerti arti dari sebuah pesan, tetapi hanya sedikit orang yang bisa memaknai perasaan dari sebuah pesan itu sendiri.

Arvika Refi Shafira

Prodi Ilmu Komunikasi, Fisip UHAMKA

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun