Mohon tunggu...
Arviantoni Sadri
Arviantoni Sadri Mohon Tunggu... karyawan swasta -

saya adalah sarjana dari Universitas Negeri Jakarta dan magister dari Universitas Indonesia dan calon kandidat doktor (Insya Allah).\r\nsaat ini beraktivitas sebagai kepala sekolah di SDIT Ibnu Sina Duren Sawit, aktif sebagai staff pengajar di Bina Sarana Informatika, Konsultan lembaga pendidikan Islam dan trainer pengembangan kompetensi guru. follow di @asadri web: arviantoni.com

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

ODOJ, Gerakan Kreatif Pecinta Quran

18 Desember 2013   16:46 Diperbarui: 24 Juni 2015   03:46 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apa yang terlintas dibenak anda ketika mendengar kata ODOJ ? ya ODOJ adalah akronim dari One Day One Juz, yaitu suatu gerakan memasyarakatkan membaca Al Quran minimal satu juz sehari. Dengan membaca Al Quran satu juz sehari maka setidaknya kita bisa menghatamkan bacaan Al Quran setiap satu bulan sekali, suatu aktivitas yang familiar kita dengar di bulan Ramadhan.

[caption id="attachment_284669" align="aligncenter" width="300" caption="Tilawah kapan saja tidak hanya dibulan Ramadhan @onedayonejuz"][/caption]

Gerakan ODOJ yang di inisiasi oleh Rumah Quran ini sangat sederhana. Memanfaatkan fasilitas instan messenger seperti SMS, BBM dan WA pertumbuhan anggota komunitas ini sangat cepat. Hanya dengan mendaftarkan diri ke nomor yang telah ditentukan maka orang tersebut akan dimasukan dalam grup baru yang maksimal jumlah anggotanya 30 orang sesuai dengan jumlah juz dalam Al Quran. Setiap grup yang sudah terpenuhi jumlah anggotanya maka grup baru siap dibentuk. Masing - masing grup difasilitasi oleh seorang moderator yang aktif memfasilitasi grup tersebut.

Setelah tergabung dalam salah satu grup ODOJ maka masing-masing anggota akan mendapatkan jatah tugas membaca 1 juz tertentu. Sehingga masing-masing anggota membaca juz yang berbeda dalam satu hari ( biasanya dimulai dini hari hingga jam 8 malam). Ketika  seluruh anggota grub menyelasaikan bacaannya masing-masing maka grup tersebut berhasil menghatamkan Al Quran dalam 1 hari dan di malam harinya masing-masing anggota dapat membaca Doa Khatam Quran. Keesokan harinya masing-masing anggota membaca lanjutan Juz sebelumnya , sehingga diharapkan masing-maing anggota juga dapat mengkhatamkan AL Quran dalam waktu 30 hari / sebulan. Jadi ada dua target yang dicanangkan oleh masing-masing grup yaitu khatam setiap hari secara bersamaan dan khatam setiap bulan secara personal.

Bagaimana jika ada anggota yang tidak berhasil menyelesaikan jatah bacaannya ? dibuatlah system lelang untuk anggota grup tersebut yang mau menggantikan jatah anggota grup yang tidak selesai. Sehingga target khatam bersama setiap hari masih tetap terjaga dan anggota grup yang tidak selesai tadi dapat mengejarnya di hari berikutnya.

Gerakan ODOJ ini sangat bermanfaat setidaknya bagi 2 keadaan individu. Pertama adalah bagi individu yang belum terbiasa membaca Al Quran satu juz sehari akan sangat terbantu dengan bergabung ke grup ODOJ ini. Kedua bagi yang sudah terbiasa juga terbantu untuk menjaga konsistensi. Sebab, saat bergabung dalam grup maka dalam sehari setiap anggota akan mendapatkan pengingatan secara bertubi-tubi. Bagaimana tidak, biasanya aktivitas chat dan komunikasi dalam grup sangat tinggi karena berisi tentang jatah bacaan, laporan bacaan, progress bacaan, sampai proses lelang di malam hari dan khatam Quran bahkan chat tentang nasehat dan curhat sangat mungkin terjadi.

Walaupun isi chat yang dikirim tidak melulu pesan pengingat bacaan, tetapi interaksi yang sangat tinggi dalam grup membuat setiap anggotanya mau tidak mau terus teringat akan jatahnya membaca Al Quran di hari tersebut. Situasi inilah yang membuat gerakan ODOJ menjadi menarik dan efektif menggerakan masyarakat muslim untuk bisa membaca Al Quran minimal 1 juz sehari.

Terkadang, aktivitas lapor melapor terhadap ibadah yang dilakukan membuat sebagian orang khawatir dengan keikhlasannya dalam beribadah sebab jika aktivitas ibadah dilaporkan ke orang lain maka akan memudahkan munculnya sifat riya. Bab riya tidak akan dibahas dalam artikel ini, yang jelas keikhlasan tidak dipengaruhi oleh diketahui atau tidaknya pelaksanaan ibadah oleh orang lain. Dalam grup ODOJ, setiap grup rata-rata terdiri dari anggota yang belum saling kenal sebelumnya. Sehingga tidak ada manfaatnya riya sama orang yang belum dikenal dan kalaupun jadi riya maka yang bersangkutan akan rugi dua kali yaitu ibdahnya ngga dapat dan riyanya juga tidak berpengaruh terhadap kehormatannya.

Bagaimana jika ada anggota yang berbohong, melaporkan sudah selesai membaca tapi ternyata tidak dilakukan. Jika hal tersebut dilakukan oleh anggota maka yang dirugikan hanya yang bersangkutan karena anggota lain tidak merasa dirugikan sedangkan anggota yang bersangkutan mendapatkan catatan dari Allah SWT.

Sifat keanggotaannya yang terbuka dan sangat bebas, tidak terbatas usia tempat dan kemampuan bacaan, maka sangat mungkin bacaan masing-masing anggota tidak semuanya benar dan sempurna. Kondisi tersebut bukan masalah bagi komunitas ODOJ, karena ODOJ adalah komunitas pembaca Al Quran dan bukan komunitas belajar membaca Al Quran. Karena untuk belajar membaca Al Quran sudah ada tempatnya sendiri.

Semoga, semangat memasyarakatkan Al Quran terus terjaga dan menyebar bagaikan virus-virus kebaikan tanpa dikotori oleh aktivitas-aktivitas negatif yang bisa merusak kemurnian Al quran. Indonesia akan berkah Berjaya saat Al Quran dimuliakan. arsad odojer227

Jakarta, 17 Desember 2013

@asadri

baca juga di www.islamedia.web.id

bahan bacaan www.onedayonejuz.org

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun