Mohon tunggu...
Arvian Putra
Arvian Putra Mohon Tunggu... Administrasi - solidaritas tanpa batas

semangat boy

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kisah Berdirinya Gereja Hati Kudus

16 Maret 2022   00:05 Diperbarui: 16 Maret 2022   00:10 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi kesimpulannya geraja itu yang berada di kota malang lebih tepatnya di kayutangan malang sangat termasuk gereja yang sangat amat tua sekali sebelum Negara kita Indonesia merdeka gereja itu sudah ada dan dibangun oleh penjajah di Negara kita yaitu belanda. Saya dan teman-teman pada hari sabtu 12 maret 2021 melakukan interview atau wawancara ke salah satu penghuni gereja tersebut. 

Sosok orang yang kita wawancarai adalah bernama room yoris bapak room yoris sendiri adalah sebagai pastur di gereja tersebut dan bapak room yoris sendiri juga bercerita tentang hari-hari besar orang Kristen, di agama Kristen juga ada istilah pasca yaitu melakukan puasa 40 hari sehabis pasca yaitu hari raya natal, dan disana ada sebuah pertanyaan dari teman-teman sama yaitu tentang orang yang beribadah di geraja tersebut itu dominan dari lingkungan desa itu sendiri atau ada banyak didesa-desa atau kota-kota lainnya jawaban dari bapal romo yoris yang beribadah hanya masyarakat setempat atau dibatasi karena tidak terdaftar di lingkungan sini biasanya bisa soalnya tidak terikat dengan lingkungan tapi ada juga yang bisa dikarenakan ada seperti penduduk yang tidak menetap di lingkungan tersebut contoh seperti mahasiswa yang berada di kos atau pun kontraan da nada pula yang bisa seperti mahasiswa aktif dalam lingkungan tersebut dan menetap di desa tersebut. 

Ada juga istilah swi, swi itu diadakan stiap tahun sekali seperti pertemuan-pertemuan terus ada pembagian pasturnya seperti malang kota, malang selatan dll, di Jakarta ada kwi uskup jabatan bermacam-macam berbagai bidang. Ada lagi yaitu semacam seperti halnya pondok pesantren yang dikhususkan untuk orang katolik, apakah kalau semasa pandemi covid-19 ini beribadah di gereja tidak menerap kan protocol kesehatan? 

Jawaban bapak romo yoris begini, tetap menerapkan protocol kesehatan seperti social distancing dan memakai masker atau pun juga ada yang live streaming itu saja sudah cukup wawancara saya kepada bapak romo yoris selaku pastur di gereja paroki hati kudus yesus kayutangan malang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun