Mohon tunggu...
Arvian Chandra
Arvian Chandra Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Sikap Toleransi Antar Umat Beragama

8 Mei 2017   08:24 Diperbarui: 8 Mei 2017   10:23 34892
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

Istilah Intergrasi Nasional berasalah dari 2 kata yaitu Integrasi dan Nasional. Istilah integrasi mempunyai arti pembauran/penyatuan sehingga menjadi kesatuan yang utuh/bulat. Istilah nasional mempunyai pengertian kebangsaan, bersifat bangsa sendiri,  meliputi suatu bangsa seperti cita-cita nasional, tarian nasional, perusahaan nasional. 

#Contoh Perwujutan Toleransi Beragama:

1. Memahami setiap perbedaan.

2. Sikap saling tolong menolong antar sesama umat yang tidak membedakan suku, agama, budaya maupun ras.

3. Rasa saling menghormati serta menghargai antar sesama umat manusia.

#Contoh pelaksanaan Toleransi Beragama:

1. Memperbaiki tempat-tempat umum 

2. Kerja bakti membersihkan jalan desa

3. Membantu korban kecelakaan lalu-lintas.

4. Menolong orang yang terkena musibah atau bencana alam

Jadi, bentuk kerjasama ini harus kita praktekkan dalam kegiatan yang bersifat sosial kemasyarakatan serta tidak menyinggung keyakinan pemeluk agama lain. melalui toleransi diharapkan terwujud ketertiban, ketenangan dan keaktifan dalam menjalankan ibadah menurut agama dan kepercayaan masing-masing...

 

Toleransi Umat beragama di Indonesia

Pandangan ini muncul dilatarbelakangi oleh semakin meruncingnya hubungan antar umat beragama di indonesia. Penyebab munculnya ketegangan antar umat beragama tersebut antara lain:

Kurangnya pengetahuan para pemeluk agama akan agamanya sendiri dan agama pihak lain.

Kaburnya batas antara sikap memegang teguh keyakinan agama dan toleransi dalam kehidupan masyarakat.

Sifat dari setiap agama, yang mengandung misi dakwah dan tugas dakwah.

Kurangnya saling pengertian dalam menghadapi masalah perbedaan pendapat.

Para pemeluk agama tidak mampu mengontrol diri, sehingga tidak menghormati bahkan memandang randah agama lain.

Kecurigaan terhadap pihak lain, baik antar umat beragama, intern umat beragama, atau antara umat beragama dengan pemerintah.

 Pluralitas agama hanya dapat dicapai seandainya masing-masing kelompok bersikap lapang dada satu sama lain. Sikap lapang dada dalam kehidupan beragama akan memiliki makna bagi kemajuan dan kehidupan masyarakat plural, apabila ia diwujudkan dalam:

Sikap saling mempercayai atas itikad baik golongan agama lain.

Sikap saling menghormati hak orang lain yang menganut ajaran agamanya.

Sikap saling menahan diri terhadap ajaran, keyakinan dan kebiasan kelompok agama lain yang berbeda, yang mungkin berlawanan dengan ajaran, keyakinan dan kebiasaan sendiri

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun