Rasio lancar, juga dikenal sebagai rasio lancar, adalah indikator likuiditas yang digunakan untuk menentukan posisi likuiditas perusahaan tertentu dengan memanfaatkan interaksi  aset lancar dan kewajiban lancar. Arti ini digunakan untuk menentukan apakah  aset lancar dapat membayar aset lancar. Rasio ini digunakan tidak hanya untuk menilai masalah likuiditas, tetapi juga untuk menilai modal kerja perusahaan. Posisi kas suatu perusahaan dapat dikatakan sehat jika rasio lancarnya lebih besar dari 1 dan tidak sehat jika rasionya kurang dari 1. Rasio lancar menunjukkan kepada pengguna atau pembaca apakah  entitas diharapkan membayar kas jangka pendek yang tersedia dan  kas lain yang ada.
analisis:
Saham PT ALMI saat ini sedang naik daun dan harus dilikuidasi. Pada tahun 2019, interpretasi yang sama laporan tahun menunjukkan bahwa nilai rasio lancar turun dari 73,75 hingga 73,5. Solvabilitas jangka pendek perusahaan adalah 73,75 persen atau setara dengan menggunakan 0,7375 per rupee utang jangka pendek, dengan kata lain. Untuk tahun 2020, hal yang sama berlaku hingga 65,0. Dalam hal ini, kemampuan perusahaan untuk membayar utang jangka pendek adalah 65%. Ini sama dengan menggunakan 0,650 per rupiah untuk utang jangka pendek.
Rasio leverage atau rasio leverage  adalah indikator keuangan yang dapat menunjukkan hutang yang dikeluarkan oleh suatu entitas atau perusahaan. Rasio leverage sering disebut dengan istilah rasio solvabilitas. Hal ini dapat dipahami sebagai indikator keuangan untuk menilai kemampuan  perusahaan dalam melunasi hutang jangka panjangnya. Hutang jangka panjang adalah hutang yang jatuh temponya satu tahun. Untuk menghitung rasio leverage, total beban utang perusahaan dibandingkan dengan aset atau modalnya. Dengan kata lain, rasio leverage menunjukkan jumlah aset perusahaan yang dimiliki oleh pemegang saham  (DAR ) dibandingkan dengan aset yang dimiliki oleh debitur  (DER ).
Debt Service Coverage Ratio
Cakupan coverage utang  (DSCR ) adalah rasio pendapatan terhadap utang jangka pendek dan jangka panjang. Hubungan ini tidak hanya berlaku untuk keuangan dan keuangan pribadi, tetapi juga untuk keuangan dan keuangan pribadi. Dalam konteks keuangan perusahaan, DSCR dihitung dengan membandingkan laba bersih perusahaan  (EBITDA ) dengan  utang perusahaan, tetapi dalam pemerintahan, DSCR mengukur laba bersih perusahaan  (EBITDA ) dengan tingkat bunga domestik perusahaan. dengan membandingkan dengan.
analisis:
PT Almindo Light Metal's Besaran Pelunasan Hutang Industri 20182020 tidak melebihi 1. Pendapatan perusahaan tidak
Sumber: http://www.alumindo.com/download/ALMI_Financial_Report_2019_(audited).pdf
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H