ANALISIS RASIO KEUANGAN
PT ALUMINDO LIGHT METAL INDUSTRY Tbk
Dalam menilai kinerja suatu perusahaan, analisis rasio keuangan merupakan metode analisis keuangan yang banyak digunakan di Indonesia. Saat memeriksa indikator, Anda dapat menggunakannya untuk menjawab pertanyaan penting tentang bisnis perusahaan Anda, terutama likuiditas perusahaan Anda, profitabilitas perusahaan Anda, keputusan pendanaan Anda, dan laba atas ekuitas Anda. Pada kesempatan  ini, penulis  menerapkan prinsip menganalisis rasio keuangan suatu perusahaan untuk mencoba menentukan apakah perusahaan tersebut baik atau buruk. Perusahaan afiliasinya adalah PT ALUMINDO LIGHT METAL  INDUSTRY Tbk.
ANALISIS RASIO
LIKUIDITAS PERUSAHAAN
Untuk memastikan kelancaran bisnis Anda, Anda perlu menganalisis berbagai jenis  metrik (metrik saat ini, metrik cepat, periode penagihan rata-rata, piutang, perputaran inventaris). Dari perspektif current metrics dan quick metrics, kami percaya bahwa power ratio ALUMINDO 2009 dan 2010 dan quick ratio bahkan belum mencapai  1. Hal ini karena kewajiban lancar  lebih besar dari aset lancar. Artinya ALUMINDO tidak dapat memenuhi kewajibannya yang dibatasi waktunya.
Dalam hal waktu penagihan rata-rata dan perputaran piutang, ALUMINDO menunjukkan bahwa penagihan piutang sangat lambat, tetapi karena biasanya mengumpulkan piutang  segera, mempersingkat waktu penagihan dan meningkatkan tingkat perputaran. Lambatnya penagihan piutang ini  karena dua alasan: sengaja diperpanjang untuk akuntabilitas dan manajemen tidak hati-hati dalam menerapkan kebijakan penagihan (tidak efektif pengelolaan piutang).Ada kemungkinan. Dalam kasus ALUMINDO, saya memilih alasan nomor 2 sebagai penyebab kali ini.
Mengenai tingkat persediaan, kita dapat melihat bahwa perputaran persediaan ALUMINDO relatif rendah, meskipun terjadi peningkatan yang signifikan pada tahun 2010. Artinya aset ALUMINDO tidak likuid
PROFITABILITAS USAHA
Periksa apakah keuntungan yang diperoleh cukup  dibandingkan dengan aset yang  diinvestasikan, yaitu profitabilitas perusahaan,  maka  kita  harus menghitung rasio sebagai berikut :
1.) Tingkat pengembalian investasi dari pendapatan operasi