Mohon tunggu...
Arvia
Arvia Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Material Physics

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno Pilihan

Sulap Plastik Jadi Bahan Bakar! Mahasiswa KKN UNDIP Kenalkan Cara Buat Alat Pengolah Sampah Plastik Menjadi Minyak Tanah

14 Agustus 2022   09:23 Diperbarui: 14 Agustus 2022   09:29 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pelaksanaan sosialisasi mengenai bahaya sampah plastik dan solusi pengolahannya (Dokumentasi Pribadi, 2022)

Semarang (23/07/2022) "Peduli Lingkungan Kelurahan Panggung Lor "

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tim II UNDIP 2022 laksanakan program kerja monodisiplin berupa sosialisasi dan pelatihan pembuatan alat pengolah sampah plastik menjadi minyak tanah untuk mengurangi sampah plastik.

Dari dulu hingga sekarang, kantong plastik menjadi bagian tak terpisahkan bagi kebutuhan sehari-hari manusia. Sampah plastik merupakan jenis limbah anorganik yang sukar terurai dalam tanah dan membutuhkan waktu sebanyak 50-80 juta tahun untuk terurai. 

Permasalahan sampah merupakan hal yang sangat membutuhkan perhatian dan penangganan khusus. Jika dilihat dari aspek lingkungan sampah plastik menyebabkan pencemaran udara, pencemaran tanah yang mengandung berbagai macam penyakit. 

Selain itu, sampah plastik memberi sumbangsih 90% sampah yang ada di lautan, menyebabkan kerusakan ekosistem pantai yang menimbulkan degradasi ekosistem wilayah pesisir. 

Limbah plastik yang ada pada saat ini pada umumnya hanya dibuang (lanffill), dibakar atau didaur ulang (recycle). Sehingga proses tersebut belum menyelesaikan semua permasalahan limbah plastik.

Berdasarkan hasil survei lapangan dan wawancara dengan pihak yang berada di Tempat Pembuangan Sampah (TPS) Kelurahan Panggung Lor, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang, fasilitas penampungan dan pemilahan sampah di Kelurahan Panggung Lor masih kurang memadai. 

Sampah yang terkumpul di TPS selalu melebihi kapasitas tempat yang sudah disediakan dan seringkali sampah yang ada di lingkungan warga tidak diangkut dalam jangka waktu 2-3 hari. 

Hal ini menyebabkan adanya penumpukan sampah yang menimbulkan bau tidak sedap dan pencemaran lingkungan. Maka dari itu, penanggulangan sampah plastik sangat diperlukan untuk mengurangi jumlah sampah terutama sampah anorganik.

Permasalahan sampah plastik tersebut menginisiatif penulis sebagai mahasiswa dari Universitas Diponegoro yang sedang melaksanakan KKN untuk mengenalkan suatu alat yang dapat mengolah dan mengubah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak. 

Sehingga kegiatan sosialisasi dan pelatihan dilakukan dengan mengundang ibu-ibu PKK perwakilan dari 14 RW yang ada di Kelurahan Panggung Lor pada hari Sabtu dan Minggu tanggal 23-24 Juli 2022 bertempat di Balai Kelurahan Panggung Lor dan Balai Posyandu RW 7.

Pelaksanaan sosialisasi mengenai bahaya sampah plastik dan solusi pengolahannya (Dokumentasi Pribadi, 2022)
Pelaksanaan sosialisasi mengenai bahaya sampah plastik dan solusi pengolahannya (Dokumentasi Pribadi, 2022)
Pelaksanaan pelatihan cara buat dan cara kerja alat pengolah sampah plastik menjadi minyak tanah (Dokumentasi Pribadi, 2022)
Pelaksanaan pelatihan cara buat dan cara kerja alat pengolah sampah plastik menjadi minyak tanah (Dokumentasi Pribadi, 2022)

Tujuan dari sosialisasi dan pelatihan ini yaitu untuk memberikan pemahaman masyarakat mengenai proses pengolahan dari pemanfaatan limbah plastik menjadi bahan bakar minyak. 

Bentuk kegiatan yang dilakukan berupa sosialisasi bahaya sampah plastik dan pelatihan cara membuat alat serta cara kerja alat pengolah sampah plastik menjadi minyak tanah. Ibu-ibu PKK yang hadir sangat antusias dan aktif dalam mengikuti kegiatan serta memperhatikan pemaparan materi dari awal hingga akhir sosialisai. Sehingga kegiatan sosialisasi dan pelatihan berjalan dengan baik dan lancar.

Harapannya dari kegiatan ini masyarakat Kelurahan Panggung Lor mampu mengurangi penumpukan sampah plastik di TPS dengan memanfaatkan dan mengolah plastik menjadi bahan bakar minyak yang bernilai ekonomis, sehingga perspektif masyarakat terhadap sampah yang selama ini menjadi sumber pencemaran lingkungan berubah menjadi sumber berkah karena dapat menjadi sumber pendapatan masyarakat dari hasil penjualan minyak tanah.

Penulis: Arvia, Mahasiswa S1 Fisika-Fakultas Sains dan Matematika

Dosen Pembimbing Lapangan: drg. Isniya Nosartika, MDSc., Sp. Perio

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun