Ku melangkah sendu dalam tawaku
Menyanyikan kidung asmara penuh luka
Dendangkan irama dalam duka
Menghitamkan kelabu langitku
Sampai kapan aku terdiam disini ?
Asa ku tertatih bersama deru ombak dilaut
Menerpa karang tua yang keropos
Mengikis tembok tembok kokoh yang berdiri disana
Hembusan angin buyarkan lamunan
Angin itu terlalu kencang
Menerpa semua harap cemasku
Menghempas jiwa yang tlah lelah
Membius jerit dalam sukmaku
Lirih aku dengar nyanyianmu
Alunan bait syair dalam puisimu
Menyayat hati yang penuh dosa
Dalam gelap aku menunggu
Menanti cahaya yang tak pasti
Berharap cahaya itu datang padaku
Diamku pun terus membisu
Mencoba mencari makna tentangmu
Mencari kisah dalam ceritamu
Yang begitu agung dalam hidupku
Kapankah penantian ini berakhir ?
Keyakinanku tumbuh dalam ketidakpastian
Dilema yang menyakitkan
Aku merindumu...
Menantimu kembali disisiku
Membasuh ragaku dengan bait syairmu itu
Hingga aku terlelap dalam mimpi indahku
Aku lelah menunggumu ..
Aku jenuh tuk slalu menantimu...
Tapi aku terlalu rapuh tanpamu
Seperti daun kering yang jatuh dan terinjak
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI