Peserta kegiatan terutama para mahasiswa dari berbagai angkatan dan berbagai fakultas. Kegiatan ini merupakan sebuah upaya memperkenalkan Pancasila dengan kepada generasi muda yang seringkali dipandang tak mengetahui dengan baik sejarah perjuangan bangsa Indonesia. Bila hal ini terjadi, tentu yang perlu dikritisi paling pertama bukan generasi muda, tetapi generasi pendahulunya yang tak mau melakukanan sesuatu yang berarti untuk mewariskan nilai luhur dan sejarah bangsa Indonesia itu. Karena sesungguhnya generasi muda sangat terbuka dan mau belajar bila ruang dan kesempatan itu diupayakan bersama. Hal ini terbukti, dengan kegiatan kecil yang dilakukan oleh Pusat Studi Pancasila UNPAR yang juga disambut antusias oleh para mahasiswa.
Semua ini bisa terjadi juga berkat dukungan dari pimpinan universitas, pimpinan lembaga terutama Lembaga Pengembangan Humaniora yang berupaya mengajak mahasiswa yang mengikuti Mata Kuliah Umum Pendidikan Pancasila dan juga Mata Kuliah Umum Pendidikan Kewarganegaraan serta mata kuliah umum lainnya. Selain itu dukungan dari Lembaga Penelitian dan Pengabadian kepada Masyarakat (LPPM) juga menjadi motor penggerak penting segala gagasan kebangsaan terus digodok di dalamnya.
Sebagaimana yang dikatakan secara lantang oleh Bung Karno dalam Pidato 1 Juni tersebut, bahwa nilai-nilai kebangsaan itu tak mungkin terwujud tanpa perjuangan. Perjuangan untuk mewujudkan nilai-nilai Pancasila menjadi kata kunci penting seluruh elemen bangsa demi masa depan bangsa Indonesia. Berikut petikan pidato Bung Karno yang menggariskan betapa penting perjuangan itu: "Maka dari itu, jikalau bangsa Indonesia ingin supaya Pancasila yang saya usulkan itu, menjadi satu realiteit, yakni jikalau kita ingin hidup menjadi satu bangsa, satu nationaliteit yang merdeka, ingin hidup sebagai anggota dunia yang merdeka, yang penuh dengan peri kemanusiaan, ingin hidup di atas dasar permusyawaratan, ingin hidup sempurna dengan sociale rechtvaardigheid, ingin hidup dengan sejahtera dan aman, dengan ke-Tuhanan yang luas dan sempurna,-janganlah lupa akan syarat untuk menyelenggarakannya, ialah perjuangan, perjuangan, dan sekali lagi perjuangan" (huruf tebal dari penulis). Mari berjuang dalam semangat gotong royong membangun peradaban dan pertumbuhan global
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H