Presiden Joko Widodo mempunyai fenomena tersendiri yang bisa dikatakan agak berbeda dengan para presiden sebelumnya. Bila para presiden sebelumnya berasal dari elit partai, maka Jokowi tidak berasal dari trah itu. Jokowi merupakan kader partai yang keterpilihannya tak lepas dari popularitas dan elektabilitasnya yang tinggi sebelumnya.
Pemilu 2024 masih bertuahkah Partai?
Tiga nama merajai survei sekarang ini adalah Ganjar Pranowo, Prabowo Subianto, dan Anies Baswedan. Ketiga bakal calon ini bila disimak memiliki keunikan masing-masing-masing. Bila pertarungan sebelumnya menempatkan Jokowi sebagai kader partai dan Prabowo sebagai elit partai dan dimenangkakan oleh Jokowi kader PDI Perjuangan. Bila mencermati berbagai survei akhir-akhir ini pertarungan tak lagi antara orang elit dan kader partai semata tetapi juga dengan sosok yang tidak berasal dari partai manapun.Â
Bila Prabowo adalah punggawa Partai Gerindra dan Ganjar Pranowo merupakan kader PDI Perjuangan maka Anies Baswedan merupakan penanda tersendiri. Ia bukan elit partai, ia juga bukan kader partai. Akankah peta suara rakyat akan bergeser ke sosok non-partai atau suara rakyat masih berbasiskan partai yang berarti menguntungkan Ganjar dan Prabowo? Atau suara rakyat akan mengalir ke calon non-partai dalam arti tak berlatar partai politik tertentu?
Bila ini terjadi maka ada fenomena baru di ruang politik Indonesia. Untuk itu, kerja keras partai politik sungguh  diuji saat ini tetapi juga kreativitas politik calon non-partisan seperti Anies Baswedan bisa memanfaatkan ruang politik ini. Pertanyaan kemudian, masih bertuahkan partai yang berarti akan menguntungkan calon yang merupakan kader partai? Atau bandul dukungan rakyat tak peduli lagi dengan partai?
Beberapa bulan ke depan kita akan menyimak terus bagaimana partai-partai mengelola diri dalam upaya Pemilu yang lebih berkualitas. Semua upaya ini demi mencapai cita-cita kemerdekaan sebagaimana diamanatkan dalam Pancasila dan Pembukaan Undang-Undang Dasar Negara RI Tahun 1945.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H