Mohon tunggu...
Insan Rekso Adiwibowo
Insan Rekso Adiwibowo Mohon Tunggu... -

I am just plaything of my thought.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sajak yang Tak Tersampaikan

26 April 2012   14:21 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:04 63
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Teriakanmu berpadu hentakan ombak yang menerpa karang, isak tangismu tersapu angin yang telah menjelajah seluk-beluk lautan. Kau masih duduk di tepian sana, menangisi sesuatu yang sudah kuterka. Butiran air dari matamu telah menjelma pelangi kecil diterpa sendu senja.

Kau hanya ingin berbicara dengan dirimu melalui lembut desiran angin. Hendak kau leburkan amarahmu dalam amukan diam segetir ombak. Kau tandingkan tabah dan keras hatimu dengan jejeran karang. Aku menjadi tempat hatimu bersemayam, terus berarak seperti hamparan awan di langit biru. Ada, tapi tak tergapai.

Gili Trawangan, 27 Desember 2011

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun