Ketika manusia bangun dari tidurnya, saat itu juga merupakan kondisi penghidupan komputer kognitif setelah membiarkan komputer kognitif tidak bekerja selama manusia tersebut tertidur. Kondisi saat bangun ini lah semua pancaindera mulai beraktifitas menghubungkan anda kedunia yang nyata. Saat terhubung pada dunia nyata manusia menggunakan segala pancaindranya ini memahami dunia, memberikan presepsi informasi mengenai lingkungannya serta memproses dan memahami dunianya hal hal tersebut merupakan kegunaan pada sisi otak kita yaitu otak komputasional(computational brain). Dalam konsep otak komputasional(computational brain) ini didasarkan pada ide bawah sadar pikiran yang melakukan pemprosesan informasi.
Saat dirikita melakukan pemprosesan informasi timbullah sebuah sensasi dan presepsi pada diri kita melalui pancaindera. Sensasi (sensation) merupakan pengacuan pada pendeteksian dini terhadap energi dari dunia fisik. Sedangkan presepsi merupakan proses penerimaan informasi yang melibatkan kognisi tingkat tinggi dalam penginterpretasikan terhadap informasi sensorik.
Saat manusia sedang menerima sebuah informasi dari pancainderanya , mereka dapat menerima informasi tersebut dengan menggunakan penyimpanan ikonik dan penyimpanan ekhonik. Neisser (1967) memberikan sebuah nama atas kemampuan kesan-kesan visual untuk menetap selama jangka waktu singkat ( sehingga dapat diproses lebih lanjut ) sebagai memori ikonik (iconic memory ). Bagi para psikolog kognitif, istilah memori menyirati adanya penyandian (coding ) dan penyimpanan ( storage). Penyimpanan ekhonik serupa dengan penyimpanan ikonik dalam 2 hal yaitu 1. Informasi sensorik mentah disimpan dalam ruangan penyimpanan agar dapat diolah lebih lanjut.
2. jangka waktu penyimpanan sangatlah singkat ( sama dengan memori ikonik yang mempunyai waktu dalam 250 mil detik hingga 4 detik).
Setelah kita menjalani sebuah pemprosesan informasi dengan atensi dan presepsi, timbullah sebuah atensi kita pada informasi yang kita dapatkan. Atensi (attention yang berarti perhatian) hal ini sering diungkapan dengan kata-kata seperti halnya: memperhatikan, perhatikanlah, atensi penuh dan menjadi pusat perhatian. Ada definisi yang mengatakan atensi merupakan pemusatan upaya mental pada peristiwa- peristiwa sensorik atau peristiwa-peristiwa mental.Dalam penerimaan informasi yang kita dapat ada sebuah kapasitas pemprosesan dan atensi selektif yang kita lakukan. Saat kita menggunakan pancaindera kita untuk menerima segala informasi yang masuk dalam input sensorik yang besar dan dikeluarkan menjadi informasi yang diolah, kejadian tersebut merupakan seperti halnya saat kita sedang menerima sebuah informasi disekolah yang sisampaikan oleh guru, lalu informasi tersebut kita simpan dan akan kita sampaikan dengan informasi yang sudah kita rangkai saat kita sedang menjalani ujian. Hal ini di melakukan atensi yang selektif. Kegiatan yang kita lakukan sehari-hari sehingga menjadi kebiasaansehingga kita jadi otomatis melakukan kegitan ini, hal ini merupakan pemprosesan otomatis yang dilakukan oleh atensi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H