Mohon tunggu...
Aruni
Aruni Mohon Tunggu... Penulis - penulis

sedang menempuh pendidikan S1 sastra inggris Universitas Airlangga

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Memahami Pemikiran Sang Prince Claus Awards, Eka Kurniawan dalam Novel "Lelaki Harimau"

15 Desember 2020   00:32 Diperbarui: 15 Desember 2020   04:34 423
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Metafor hewan ini bermakna kencan yaitu suatu janji untuk saling bertemu di suatu tempat dalam waktu yang ditentukan. Monyet merupakan hewan primitif yang berekor dan berukuran kecil. Atau kencan monyet dapat diartikan bahwa kencan itu tidak berujung pada pernikahan.

Pemikiran eka kurniawan tetap mencantumkan budaya Indonesia, mulai dari folklore, sejarah, dan juga kehidupan social yang biasa terjadi di Indonesia. Dengan bahasa yang kaya, metafora, serta imajinasi yang kuat sehingga nyata dalam pikiran pembaca. Ditambah struktur novel unik mulai dari plot yang maju mundur membuat pembaca penasaran serta ingin melanjutkan ceritanya.

Eka Kurniawan merupakan pengamat falsafah kehidupan social. Novelnya sangat akrab dengan kehidupan manusia sehingga benar-benar hidup layaknya realitasn kehidupan. Dan novelnya pun tidak jauh diambil dari kehidupan manusia yang sudah terjadi. Yang uniknya dia mencantumkan unsur magis sehingga dikemas dengan unik.  

Tulisan merupakan hal yang abadi. Eka kurniawan dalam novelnya membawa Indonesia di kenal di dunia. Mereka bisa mengetahui sejarah, budaya, agama, dan kehidupan perempuan di Indonesia lewat buku eka kurniawan. Oleh karena itu, novel lelaki harimau sudah berperan penting dalam bidang literasi dan dampaknya pun bisa dirasakan oleh Indonesia. 

Seperti eka kurniawan yang mengambil unsur realisme magis yang tetap mengambil unsur budaya Indonesia tidak rendah diri untuk tetap eksis. Kita pun bisa menuangkan ide seperti eka kurniawan yang mengharumkan nama Indonesia dengan cara membawa budaya, foklor, agama, kehidupan social yang ada di sekeliling kita. Sehingga hal tersebut bisa benar-benar menghidupkan buku atau tulisan kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun