Aku memandangnya Atma lebih lekat. Memerah pipinya. Ketika aku mengatakan kalimat tadi, pandangannya beralih dariku. Aku pahami karakteri keponakanku ini. Aku mengakhiri percakapanku malam itu, wajahnya tertunduk kaku memandang smartphone-nya. Mobil Legend kembali dia khusyuki.
"Aku tahu nak, kamu menyukai perempuan itu." Gumamku dalam hati ketika berlalu darinya. Aku akan mencari jalan untuk menyatukanmu. Mungkin ATM dan Buku Rekening dari ayahmu tak lama lagi akan kuserahkan padamu.
*****
(To Be Continued)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H