Mohon tunggu...
Zahir Makkaraka
Zahir Makkaraka Mohon Tunggu... Dosen - Belajar dalam segala hal

Lagi mencari guru dan tempat berguru!!!

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sapa Kelud

15 Februari 2014   12:49 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:48 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Merah menyala
Semburat pijar lava
Digelap malam meraya
Genung Kelud beri  sapa

Lalu pada siapa Kelud menyapa?
Pada alam yang semakin papa?
Ataukah pada manusia yang pongah?
Pada semesta yang lagi menikmati susah?

Diamlah
Sejenak hadir tasbih
Zikir dilirik fasih
Sesama cipta mesti berkasih

Seperti tangisan
Kelud ibarat peringatan
Sudi hati tuan puan gentar
Sapa Kelud buat jiwa gemetar
Akan maksiat yang selalu digelar
Oleh manusia yang tak berpadu pikir
Oleh insan yang tuna syukur dan zikir
*****

nb: Gedung Kelud meletus pada tanggal 13 bulan februari (lihat Al-Qur'an surah ke 13 ayat 2) pada pukul 22.49 (lihat pula Al-Qur'an surah ke 22 ayat 49), kejadian Kelud sebuah isyarat alam agar hakikat ke-abid-an kita mesti diteguhkan pada-Nya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun