Mohon tunggu...
Nala Arung
Nala Arung Mohon Tunggu... profesional -

Buayawan, Menulis Untuk Supaya Bisa Membaca, Bernyanyi Untuk Supaya Bisa Mendengar, Berdiam Di East Borneo

Selanjutnya

Tutup

Catatan Pilihan

Apa Kabarmu Mr. Gayus?

1 November 2014   02:16 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:00 67
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimanakah kabarmu? Tentu baik-baik saja bukan? Begitu pula hendaknya dengan keluargamu. Jangan heran mengapa saya menyinggung pula keadaan keluargamu karena di saat-saat seperti ini kau membutuhkan keluarga yang selalu sehat dan tegar agar mereka bisa terus mendukungmu dan menguatkan hatimu. Ya, menguatkan hatimu Yus. Jangan kamu bertanya untuk apa hatimu perlu dikuatkan karena saya akan menjawab, ya supaya hatimu tidak lemah. Masak kau lupa bahwa kuat itu lawan katanya adalah lemah?.

Mr. Gayus, saya percaya kamu adalah orang baik sampai kemudian kamu jadikan dirimu jahat. Sampai kemudian sesuatu diluar dirimu menjadikan kamu jahat pula. Sampai kemudian kamu berusaha untuk menyebut sesuatu diluar dirimu itu adalah juga jahat. Sampai kemudian sesuatu diluar dirimu itu mencari lagi sesuatu yang lain diluar dirinya untuk ikut-ikutan disebut jahat sehingga berlapis-lapislah hal-hal jahat yang muncul dan bisa kami lihat. Sehingga kami semua tidak sadar pada akhirnya ikut-ikutan menjadi jahat dengan cara saling menjahat-jahatkan. sehingga kemudian saya sendiri juga lupa bahwa dengan membuat catatan ini saya jadi membuka peluang juga untuk menjahat-jahatkan sesuatu atau seseorang. Sehingga kemudian saya meminta maaf padamu karena membuat tulisan ini. Tahukah kamu apa yang sebenarnya mau saya sampaikan dalam paragraf ini Yus? Pasti kamu tidak tahu. Tidak apa-apa Yus. Itu wajar. Seandainya Einsteins masih hidup, dia juga pasti tidak tahu. Tapi meskipun tidak tahu, kamu tetap boleh menjadi orang baik sampai kemudian kamu menjadikan dirimu terus baik. Sampai kemudian kamu mempengaruhi sesuatu diluar dirimu itu agar juga jadi baik. Sampai kemudian sesuatu diluar dirimu itu menjadikan dirinya baik dan memberi lagi pengaruhnya pada sesuatu diluar dirinya hingga juga ikut-ikutan jadi baik. Sehingga berlapis-lapislah hal-hal baik yang muncul dan bisa kami lihat. Sehingga kami semua pada akhirnya secara sadar ikut menjadi baik dan saling membaik-baikkan. Sehingga kemudian saya sendiri jadi ingat bahwa dengan membuat catatan ini saya jadi membuka peluang untuk membaik-baikkan sesuatu atau seseorang. Sehingga kemudian saya tidak perlu lagi meminta maaf padamu karena membuat catatan ini. Tahukah kamu berapa gaji presiden kita sekarang Yus? Pasti kamu tahu. Tidak apa-apa Yus, itu wajar. Seandainya Einsteins masih hidup, dia juga pasti tahu asal dia mencari tahu. Lewat internet kan bisa. Tapi meskipun tahu, kamu tetap boleh menjadikan dirimu baik sampai kemudian kamu menjadikan dirimu terus baik.

Mr. Gayus, janganlah berkecil hati jika kamu mendengar presiden SBY dulu curhat soal gajinya. Jangan pula kau merasa tersinggung kalau memang uangmu lebih banyak. Besarkanlah hatimu Yus, sebagaimana presiden SBY dulu membesar-besarkan soal gajinya. Asal kamu tahu saja, Beliau bicara begitu bukan karena iri padamu. Jadi janganlah pula kamu merasa ge-er karena hal itu. Sikapilah hal tersebut dengan biasa-biasa saja. Adalah wajar sekali kan Yus, kalau misalnya seorang presiden curhat atau bahkan meminta gajinya dinaikkan oleh negara? Itu karena beliau merasa telah bekerja keras. Janganlah pula tulisanku ini lantas membuat kau bertanya-tanya mengapa petani tidak boleh meminta dinaikkan gajinya padahal mereka juga sama telah bekerja keras. Negara kita ini Negara demokrasi Yus. Meskipun demokrasinya masih lucu tapi tetaplah ia bernama demokrasi. Semua orang bebas menyatakan pendapatnya. Termasuk kamu. Termasuk presiden. Termasuk saya sendiri. Kamu bilang bahwa kamu itu ikan teri. Saya persilahkan. Presiden SBY bilang bahwa dia sudah banyak membuat prestasi. Saya persilahkan. Saya bilang bahwa saya ini keren dan sexy. Harusnya juga kamu dan presiden juga bilang persilahkan. Begitulah demokrasi seharusnya dibangun dan dipertontonkan. Btw, kamu setuju kalau gaji presiden dinaikkan Yus? Kalau saya sih setuju saja. Asal harga bahan pokok dan kebutuhan dasar rakyat diturunkan. Kan asyik aja jadinya meskipun gaji presiden itu lima ratus juta perbulan tapi harga cabe jadi dua ribu rupiah perkilogram.

Mr. Gayus, maafkan saya kalau surat ini kok kayak curhat gitu jadinya. Semoga kamu bisa memakluminya. Dan jangan juga kau marah pada Bona yang kini sudah tenar juga namanya. Kau harus yakin bahwa apa yang dilakukan Bona juga curhat namanya. cara ekspresinya saja yang beda. Curhat itu seperti flu Yus, bisa terjadi pada siapa saja. Termasuk presiden, Bona dan saya. Kamu kan juga curhat waktu selesai dibacakan putusanmu dulu.

Sampai disinilah dulu catatan saya ini Yus. Intinya, saya mau kasih info saja Yus bahwa kita sudah punya presiden dan menteri-menteri baru sekarang. Semoga mereka diberikan kesehatan lahir dan batin untuk mengelola negara ini. Semoga kamu diberikan kesehatan juga supaya tubuhmu jadi kuat. Semoga kamu diberikan kekuatan supaya pikiranmu jadi sehat. Banyak-banyaklah minum susu Yus, karena susu itu akan membuatmu menjadi lima sempurna. Salam.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun