Mohon tunggu...
Arung Biru Laut
Arung Biru Laut Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa Fisioterapi Universitas Airlangga

mahasiswi

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Inflasi di Indonesia, Sebab, Cara Mengatasi dan Peran Mahasiswa

22 Agustus 2024   19:48 Diperbarui: 22 Agustus 2024   19:51 216
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inflasi merupakan salah satu tantangan ekonomi yang signifikan bagi Indonesia. Inflasi mengacu pada kenaikan harga barang dan jasa secara umum dalam ekonomi, yang mengakibatkan penurunan daya beli masyarakat. Di Indonesia, inflasi dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berhubungan.

Pertama, salah satu penyebab utama inflasi di Indonesia adalah tekanan dari sisi permintaan. Ketika permintaan barang dan jasa meningkat lebih cepat daripada kemampuan produksi, harga cenderung naik. Faktor lain adalah inflasi biaya, di mana peningkatan biaya produksi, seperti upah dan harga bahan baku, ditransfer ke harga jual barang dan jasa. Misalnya, fluktuasi harga minyak global dapat mempengaruhi biaya transportasi dan bahan bakar, yang pada gilirannya mempengaruhi harga barang lainnya.

Kebijakan moneter juga memainkan peran penting. Bank Indonesia, misalnya, mengatur tingkat suku bunga dan jumlah uang yang beredar. Kebijakan moneter yang longgar, seperti penurunan suku bunga untuk merangsang pertumbuhan ekonomi, dapat menyebabkan inflasi jika tidak diimbangi dengan peningkatan produksi barang dan jasa.

Inflasi juga dapat dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti perubahan harga komoditas global dan kebijakan perdagangan internasional. Sebagai contoh, lonjakan harga makanan global dapat menyebabkan kenaikan harga pangan di dalam negeri.

Untuk mengatasi inflasi, pemerintah Indonesia dapat menerapkan beberapa strategi. Kebijakan moneter yang hati-hati, seperti penyesuaian suku bunga dan pengendalian jumlah uang beredar, dapat membantu mengendalikan inflasi. Selain itu, kebijakan fiskal yang bijaksana, termasuk pengelolaan belanja negara dan pajak, juga penting untuk menjaga stabilitas harga.

Di sisi lain, untuk bertahan menghadapi inflasi, masyarakat dapat menerapkan beberapa langkah praktis. Pengelolaan anggaran rumah tangga yang bijaksana, seperti mengurangi pengeluaran yang tidak perlu dan berinvestasi dalam aset yang dapat melindungi nilai, seperti emas atau properti, bisa menjadi solusi. Selain itu, meningkatkan keterampilan dan pendidikan dapat membantu individu mendapatkan pendapatan yang lebih tinggi untuk mengimbangi inflasi.

Mahasiswa juga memiliki peran penting dalam menghadapi inflasi. Sebagai generasi yang akan datang, mahasiswa dapat berkontribusi melalui penelitian dan analisis ekonomi untuk memberikan wawasan yang lebih baik tentang penyebab dan dampak inflasi. Mereka juga dapat terlibat dalam kampanye pendidikan keuangan, membantu masyarakat memahami cara mengelola keuangan di tengah inflasi. Selain itu, mahasiswa dapat berpartisipasi dalam kebijakan publik dan memberikan masukan untuk perencanaan ekonomi yang lebih baik, berkontribusi pada pembuatan keputusan yang dapat menanggulangi inflasi secara efektif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun