Mohon tunggu...
Arundati Swastika W
Arundati Swastika W Mohon Tunggu... Freelancer - Sarjana Ilmu Komunikasi UAJY

Lulusan S1 Ilmu Komunikasi Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) dengan fokus pada komunikasi media massa dan digital.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Mengelola Media Sosial untuk Konten Berita

6 Mei 2020   08:36 Diperbarui: 10 Mei 2020   20:02 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tentunya, tahap ini untuk mendorong engagement terhadap konten berita detik.com baik di laman berita secara langsung maupun konten yang khusus diunggah ke media sosial. Untuk mendorong engagement tersebut, Meliyanti menyebutkan 5 tahap yang harus dicermati.

Tentukan KPI (Key Performance Indicator)

Jumlah media sosial banyak dan beragam, sehingga perlu untuk mengetahui tujuan, traffic, engagement, serta branding di media sosial yang akan digunakan. 

Misalnya, pada Facebook, Twitter, dan Instagram. Traffic sendiri dijelaskan Meliyanti, adalah jumlah pembaca yang masuk ke laman berita; sedangkan engagement adalah jumlah respon yang diterima pada unggahan di media sosial. Branding sendiri adalah melihat bagaimana presentasi media tersebut di media sosial.

Definisikan Pembacamu

Selain KPI, saat membagikan berita di media sosial juga perlu memperhatikan definisi pembaca. Kita perlu melihat rata-rata usia pengguna media sosial tersebut, lokasi, bahkan jika diperlukan SES (Social-Economic Status). Hal ini menurut Meliyanti, diperluka untuk menyesuaikan isi artikel yang dijadikan konten di media sosial.

Pengemasan dan Proses Upload

Setelah melihat KPI dan mendefinisikan pembaca, maka selanjutnya adalah pengemasan dan proses upload konten berita ke media sosial. Secara sederhana, Meliyanti menyebutkan hal ini sebagai proses bagaimana mengemas berita yang sudah jadi atau terbit di media siber ke media sosial. 

Misalnya dengan link, caption, foto dan grafis lainnya. Meliyanti mengatakan jika konten dalam bentuk gambar atau video cenderung lebih menarik untuk audiens di media sosial.

Setelah pengemasan, konten akan masuk ke tools atau CMS (Content Management System). Tim Social Media Officer kemudian akan memutuskan konten tersebut segera tayang ke media sosial, atau pun dijadwalkan pada waktu tertentu. 

Berita dengan urgensi tinggi, umumnya akan langsung diunggah ke media sosial. Berita dengan sifat yang lebih ringan, diunggah sesuai waktu prime time mengakses media sosial.

Analisa Hasil

Setelah diunggah, maka perlu dilakukan analisa hasil. Analisa hasil mencoba melihat jika konten yang diunggah sesuai dengan apa yang ditentukan sebelumnya di tahap pertama. 

Perlu dilakukan diskusi mengenai strategi unggahan konten di media sosial, seperti apakah strategi berhasil menaikkan engagement atau bahkan penggantian strategi sesuai target yang ingin dicapai.

Lanjutkan Strategi Konten yang Berhasil

Analisa hasil yang menunjukkan keberhasilan strategi, kemudian akan dilanjutkan. Meliyanti menyebutkan jika kegagalan bukan masalah, namun strategi yang harus dipertahankan adalah yang berhasil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun