Mohon tunggu...
Aruna Ramadhani
Aruna Ramadhani Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

pelajar

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Fakih dan Kucing Kesayangannya

22 Oktober 2024   22:01 Diperbarui: 22 Oktober 2024   22:26 31
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Pada siang hari yang sangat cerah, setelah pulang bermain fakih menemukan seekor kucing kecil di jalanan. karena kasihan melihat kucing itu kepanasan dan kelaparan, Lalu fakih membawa kucing ke rumah,sesampainya di rumah, di depan pintu sudah ada seorang wanita paruh baya yang ternyata adalah bunda nya, sedang bertolak pinggang dan berkata

bunda :"FAKIH KUCING SIAPA YANG KAMU BAWA? "

fakih : "aku nemu dijalanan bun, kasian"

bunda : "buang lagi kucing itu! kamu yakin bisa merawatnya? "

fakih : "kasian bun, gapapa lah kucing ini disini"

bunda: " baik kalo gitu, kamu harus merawatnya dengan penuh kasih sayang"

fakih: "oke bun"

setelah itu fakih membeli makanan kucing dan memberi makan serta minum ke kucing kecil tersebut. fakih juga sering mengajaknya bermain dan bercanda. fakih sangat bahagia karena punya teman bermain baru. 

kebahagiaan fakih tiba-tiba sirna, karena fakih kembali di marahi oleh bundanya karena kucing tersebut membuang kotoran sembarangan (di atas kasur). hal itu menjadi pertimbangan kembali oleh bundanya, apakah akan tetep merawat kucing tersebut atau tidak. 

lalu, fakih memohon kepada bundanya untuk tetap merawat kucing tersebut. dan memohon kepada ayahnya untuk membelikan kandang agar kucing tersebut tidak membuang kotoran sembarangan. 

akhirnya ayah fakih membelikan kandang dan kucing tersebu tidak membuat hal yang membuat bunda marah lagi. 

setelah berhari-hari merawat kucing tersebut, bunda juga semakin hari semakin sayang dengan kucing itu, mulai memberi makan dan minum, memotong kuku bahkan rutin memandikannta tiap seminggu sekali. kucing itu semakin lama semakin tumbuh dah berkembang dan sudah melahirkan anak-anak yang lucu. tapi tanpa sepengetahuan fakih, kucing itu membawa anak-anaknya keluar kandang dan di letakan di tempat yang tertutup/ jauh dari manusia. tapi sayangnya anak-anak kucing tersebut tidak bertahan lama, mereka mati tiba-tiba. 

akhirnya fakih, bunda dan ayah menguburkan anak-anak kucing itu di halaman rumahnya. kucing itu menjadi sedih dan murung, bahkan sempat tidak nafsu makan. seiring berjalannya waktu kucing tersebut sudah membaik dan menjadi nafsu makan kembali. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun